More

    Pembersih Wajah dari Kulit Ikan Kakap! Ada yang Mau Coba?

    Kakap Merah. Foto : Gomancing

    Membersihkan wajah dengan sabun pembersih wajah sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ini terlihat dari banyaknya jenis sabun pembersih muka yang dijual di pasar atau tempat perbelanjaan.

    Namun sudahkah kamu melihat sabun pembersih muka dari bahan kulit kakap merah. Bila belum, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah mengembangkannya. Mereka membuat sabun dan pembersih wajah dari limbah kulit ikan kakap merah dan kitosan.

    Sabun ini dibuat lewat penelitian berjudul “Transparent Beauty Soap Berbasis Kolagen Limbah Kulit Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) dan Kitosan sebagai Pembersih Wajah”. Inovasi ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P).

    - Advertisement -

    Para mahasiswa yang mengembangkan inovasi sabun ini adalah Elly Rohaeti, Syifa Najmi Fauziah, Siti Agni Maharani, Anonius Sugiyanto dan Bella Febriana (mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – FPIK). Mereka meyakini kandungan kolagen dan kitosan pada kedua bahan tersebut memiliki banyak manfaat bagi kulit dan telah banyak diaplikasikan pada industri makanan, biomedis, farmasi dan kosmetik.

    Menurut Elly, kolagen merupakan komponen struktural utama jaringan putih yang meliputi hampir 30 persen total protein pada tubuh. Kalogen berfungsi untuk meningkatkan kelembaban kulit, menjaga elastisitas kulit dan mencegah kulit dari radikal bebas.

    “Kalogen tersebut banyak tergandung dalam kulit ikan kakap merah,” kata Elly.

    Sementara itu Kitosan, tambah Elly merupakan biopolimer alam, berbentuk polisakarida linier. Kitosan memiliki sifat anti mikroba, karena dapat menghambat bakteri patogen dari mikroorganisme, termasuk jamur dan bakteri. Kitosan dapat diperoleh dari limbah cangkang krustasea seperti udang dan rajungan.

    “Produk yang kami buat berupa sabun transparan yang memiliki tampilan jernih dan bertekstur lembut. Sabun ini nantinya dapat digunakan untuk wajah dan untuk mandi yang menghasilkan busa lembut untuk kulit dan penampilan berkilau bila dibandingkan dengan sabun lainnya,” ungkap Elly.

    Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perairan FPIK IPB. Proses yang mereka lakukan adalah menggunakan metode ekstraksi kolagen, melakukan formulasi sabun, beberapa analisa laboratorium dan terakhir dilakukan pengujian terhadap produk yang mereka buat.

    Hingga saat ini masih dalam tahapan melakukan uji-uji di laboratorium dan melakukan formulasi sabun. Melalui penelitian ini ke depan mereka berharap dapat lebih mampu memanfaatkan hasil samping produk perikanan menjadi produk memiliki nilai tambah. Hasil yang mereka peroleh nantinya dapat dipublikasikan, diproduksi massal dan mendapatkan hak paten formulasi produk.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here