More

    Mahasiswa Undip Rancang Jaket Tunanetra

    Tim penggagas JETNET. Dok. Undip

    Tunanetra adalah suatu kondisi yang dikarenakan penglihat yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut disebabkan oleh kerusakan pada mata, syaraf optik dan atau bagian otak yang mengolah stimulus visual.

    Kebutaan sangat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari dari seseorang. Hal ini karena indra penglihatan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan hasil survei nasional tahun 1993-1996 angka kebutaan di Indonesia mencapai 1,5%. Angka ini menempatkan Indonesia pada peringkat pertama di Asia dan nomor dua di dunia setelah negara-negara di Afrika Tengah sekitar Gurun Sahara untuk masalah kebutaan.

    Namun sampai saat ini mayoritas penyandang tunanetra hanya menggunakan tongkat bantu untuk membantu mereka berjalan. Hal dianggap kurang efisien dikarenakan kemampuan tongkat yang hanya mampu mengetahui obyek yang ada di depan penggunanya. Ditambah lagi dengan keharusan pengguna tongkat untuk terus mengayunkan tongkatnya yang bisa berpotensi mengenai hal – hal yang tidak diinginkan.

    - Advertisement -

    Hal ini mendorong mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) untuk mengembangkan alat bantu tuna netra dalam bentuk jaket. Jaket yang dinamakan dengan JETNET (Jaket Tunanetra) ini memiliki Sensor Jarak HC-SR04 dan Gyroscope untuk Mendeteksi Obyek Sekitar Pengguna

    Ide kreatif ini digagas oleh Teguh Kurniawan (T. Elektro 2015), Krismon Budiono (T. Elektro 2016), Rose Mutiara Suin (T. Elektro 2017), dan Yuni Prihatin Ningtyas (Kesehatan Masyarakat 2015). JETNET karya mereka berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2017.

    Prototipe yang sedang dikembangkan saat ini adalah terdiri dari dua jenis sensor yaitu delapan sensor jarak  HC-SR04 dan dua sensor sudut Gyroscope. Kedua sensor tersebut dikendalikan oleh dua buah Arduino Uno dan memiliki output berupa suara dari earphone yang tersambung dengan modul MP3 dengan sumber tenaga baterai 7,2V berkapasitas 1800mAh.

    Semua sensor ditanamkan di prototipe JETNET langsung dan untuk sistem kendali serta baterainya dimasukan ke dalam kotak kecil yang di selipkan di belakang celana. Sehingga sangat praktis dalam pemakaiannya.

    JETNET pada dasarnya berfungsi untuk mendeteksi obyek sekitar pengguna dengan memanfaatkan kedua jenis sensor tersebut. JETNET dapat mendeteksi obyek – obyek yang berada di depan, serong kanan, serong kiri, kanan, dan kiri yang berjarak 3 meter sehingga radius deteksinya mencapai 180º dan juga lubang yang berada di depan penggunanya serta pengguna juga dapat mengetahui elevasi kemiringan jalan. Sehingga dengan alat ini, penyandang tunanetra seakan dapat melihat keadaan sekitar yang diinformasikan dengan suara dari earphone yang mengindikasikan adanya obyek.

    Ada beberapa keunggulan JETNET yaitu adanya sistem kendali mikrokontroler berupa Arduino Uno, waktu deteksi yang cepat sekitar 1 detik, bisa digunakan siapa saja, praktis dalam penggunaannya, output berupa suara, dan harganya yang ekonomis. Tim JETNET berharap karyanya dapat diaplikasikan dan berguna bagi penyandang tunanetra yang ada di Indonesia. Sehingga dapat membantu mobilitas pengguna dan mengurangi angka kecelakaan yang dialami penyandang tunanetra.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here