More

    MINDUR, Mie Tinggi Antioksidan Dari Tanaman Mangrove

    Tampilan MINDUR. Dok Tim MINDUR

    Mau mencoba mie yang enak, namun sehat? Cobalah Mie Lindur atau MINDUR yang satu ini. Selain varian rasanya yang beragam, Mie Lindur juga memiliki kandungan karbohidrat dan antioksidan yang tinggi.

    Mie Lindur merupakan inovasi mie berbahan dasar tepung buah lindur dari dari tanaman mangrove. Karbohidratnya yang tinggi diyakini baik untuk energi. Sementara antioksidan juga diyakini mampu mencegah penuaan dini, menangkal radikal bebas, melawan sel kanker, dan mencegah kerusakan sel tubuh.

    Mie Lindur ini dibuat oleh tim PKM-K dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair). Mereka adalah Winda Kusuma Dewi, Paskalia Nike Fortuna Sihura, Shabrina Fauzia Prayoga, dan Wahyu Dwi Katmono. Produk inovasi mie kering MINDUR ini telah lolos bantuan dana pengembangan dari Dirjen Dikti, Kemenristekdikti RI tahun 2016 dalam kaegori Program Kraetivitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K).

    - Advertisement -

    Winda Kusuma Dewi, salah satu anggota tim menjelaskan, kampus Unair di Banyuwangi di kelilingi banyak pantai dan tanaman bakau yang buahnya memiliki kandungan karbohidrat dan antioksidan yang tinggi. Sebagai anak kos, mereka merasa mie merupakan penolong bagi anak kos di akhir bulan. Namun mie yang tersedia banyak terdapat pengawet.

    “Dari sana mereka mencoba studi literasi dan menguji khasiat buah tidur sebagai bahan untuk membuat mie. Hasilnya buah ini mengandung karbohidrat yang lebih tinggi dari beras dan jagung dan juga mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh,” kata Winda menjelaskan ide membuat mie dari buah Lindur ini.

    Kemudian tambah Winda, mereka mengolah buah lindur ini menjadi mie. Caranya dengan mengupas kulit buat lindur, merebusnya sampai lunak dengan abu dan arang, keringkan dan giling hingga menjadi tepung. Selanjutnya dibentuk menjadi mie.

    “Mie Lindur kami buat agar bisa dimakan langsung, maupun dimasak sesuai selera. Sedangkan untuk varian rasa, MINDUR terdiri dari rasa original, balado, pedas manis dan ayam bawang,” kata mahasiswi yang kini duduk di semester tiga ini.

    Untuk kemasan Mie Mindur, kata Winda, mereka mengemasnya dalam ukuran 100 gram dan dikemas kering dengan kemasan kedap udara. Sehingga bisa awet hingga satu bulan. Sementara rasanya, sama seperti mie pada umumnya, namun Mie Lindur ini memiliki serat.

    “Hanya saja waktu masaknya agak lama seperti memasak pasta,” tutur Winda.

    Hingga saat ini, Mie Lindur sudah dipasarkan di sekitar wilayah Banyuwangi. Salah satunya dalam event bergengsi di Banyuwangi yaitu Agro Expo Banyuwangi. Selain itu juga dijual secara offline, dan dapat dipesan secara online lewat  Instagram dengan akun @mie_lindur dan line dengan akun @eam3990s.

    Namun tak hanya sampai di sana, menurut Winda dengan membeli Mie Mindur, konsumen bisa sekaligus menyelamatkan hutan bakau di Indonesa. Karena sebanyak 10 persen keuntungan penjualan disumbangkan untuk reboisasi hutan bakau.

    “Dari keuntungan Mie Lindur yang dijual Rp. 5.000 ini, 10 persen untuk reboisasi,” ungkap Winda.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here