More

    Teknologi Baru Dapat Menterjemahkan Suara Hewan Peliharaan

    MSN

    Para pecinta hewan, sebentar lagi mungkin kalian bisa mengobrol dengan teman berbulu kesayangan kalian. Menurut sebuah laporan dari situs Amazon, salah satu peneliti futuris William Higham menuliskan bahwa sebentar lagi teknologinya akan menjadi kenyataan dalam dekade berikut.

    Temuan ini berasal dari sebuah laporan berjudul “Shop the Future” yang akan sekaligus menjadi nama dari platform baru yang bertujuan untuk menjual secara eceran. Selain Higham, studi itu ditulis oleh Futuris Anne Lise Kjaer yang berbasis di London.

    - Advertisement -

    Ide menerjemahkan suara hewan ini telah ada sejak bertahun-tahun dulu, namun teknologi untuk mendukung produk ini belum merupa. Berkat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan projek pembelajaran mesin yang dipelopori oleh para akademisi, hal ini akan segera terwujud.

    “Produk inovatif yang sukses didasarkan pada kebutuhan utama dari konsumen. Ada sejumlah besar uang yang dikeluarkan untuk hewan peliharaan – teman dan bayi berbulu bagi banyak orang – sehingga ini berarti ada permintaan konsumen yang cukup besar untuk hal ini,” ucap Higham pada The Guardian.

    Penulis riset ini memprediksi aplikasi penerjemah ini di masa depan akan dapat menterjemahkan gongongan ataupun meow dari kucing peliharaanmu. Dalam waktu dekat, aplikasi ini bahkan dapat ditempelkan langsung ke leher anjing, sehingga mereka bisa memberitahukan apa yang mereka inginkan pada para pemiliknya. Meskipun memiliki ambisi yang begitu tinggi, namun waktu rilisnya masih belum bisa dipastikan.

    Penelitian yang didanai oleh Amazon ini mendasarkan analisisnya pada karya Profesor Con Slobodchikoff dari Universitas Northern Arizona yang telah mendedikasikan 30 tahun hidupnya untuk mempelajari perilaku anjing padang rumput Amerika Utara menggunakan segala perangkat teknologi mutakhir.

    Berdasarkan penelitiannya, Slobodchikoff saat ini berusaha mengumpulkan dana yang diperlukan untuk merancang perangkat penterjemah anjing dan kucing ini dengan matang.

    “Begitu banyak orang yng ingin berbicara dengna anjing atau kucing mereka, setidaknya mereka ingin mencari tahu apa yang dikatakan oleh binatang kesayangan mereka,” tutur Slobodchikooff.

    “Banyak orang yang menceritakan rahasia terdalam mereka kepada anjing,” tambahnya.

    Profesor berencana menggunakan algoritma ini ke “bahasa” hewan peliharan dan menggunakan database rekaman suara. Tidak semua orang yakin itu akan berhasil.

    Juliane Kaminski, seorang psikolog dari Universitas Portsmouth, percaya bahwa suara binatang tidak berupa bahasa yang dapat kita ketahui.

    “Kami tidak menggambarkan bentuk komunikasi anjing sebagai bahasa dalam pengertian ilmiah, namun mereka memberi sinyal dasar tentang apa yang mereka inginkan dan bagaimana perasaan mereka,” ucapnya.

    Sederhananya, seperti gerakan ekor anjing ke kiri dan kanan.

    Beberapa produk serupa ini telah ada sebelumnya, meski dalam tahap yang belum sempurna. Kembali ke tahun 2010, Google merilis alat “menterjemahkan hewan” yang masih dalam tahap beta.

    “Kami berharap agar translate for animal / menterjemahkan bahasa hewan ini dapat mendorong interaksi dan pemahaman yang lebih besar antara hewan dan manusia,” ucap perusahaan tersebut. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here