More

    Ketua KPU Jabar : Pemimpin Alay Dihasilkan Dari Pemilih Alay

    Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Jakarta Raya mendirikan Posko Pilkada Centre. Posko ini akan bekerja FOTO : AHMAD FAUZAN

    BANDUNG, KabarKampus – Pemilih muda sangat menentukan terpilihnya pemimpin dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilu. Begitu juga dengan pemilih muda yang cerdas atau melek politik, akan menentukan pemimpin terpilih adalah orang yang baik dan cerdas.

    Hal ini diungkapkan Dr. Yayat Hidayat, S.Sos,M.Si., Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat dalam diskusi “Yang Muda Bicara Politik” di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Sabtu, (12/08/2017). Diskusi ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan pelajar di kota Bandung.

    Menurut Yayat, hal itu karena pemimpin adalah cerminan masyarakat. Kalau masyarakatnya pintar dan visioner, pemimpinnya juga akan pintar dan visioner.

    - Advertisement -

    “Begitu sebaliknya, bila pemimpinnya tidak bernar, seura-seuri, tidak kelihatan mimpinya, masyarakatnya juga seperti itu. Karena kita akan memilih pemimpin yang seperti kita,” kata Yayat.

    Termasuk pemilih muda. Menurut Yayat, jika pemilih mudanya lucu, maka gubernurnya juga lucu. Jika pemilih mudanya alay maka gubernurnya juga alay. Namun  bila pemilih mudanya melek politik, maka gubernurnya bisa lebih dari yang sekarang.

    “Oleh karena itu pemilih muda harus jadi pemilih sangat cerdas, agar nantinya bupati, walikota, dan gubernurnya cerdas, secerdas pemilihnya,” ungkap Yayat.

    Yayat menjelaskan jumlah pemilih di Jawa Barat untuk Pilkada 2018 diprediksi mencapai 31 juta orang. Sementara untuk pemilih muda mencapai lima juta orang. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here