More

    Lulusan Vokasi Lebih Siap Menghadapi Tantangan Global

    Sejumlah perguruan tinggi mendeklarasikan Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia. Foto : Fauzan

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Indoensia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020-2030 mendatang. Saat itu, angkatan kerja di Indonesia akan mencapai angka 70 persen. Bonus demografi ini harus dipersiapkan secara matang agar bisa memberikan keuntungan bagi bangsa dengan menyiapkan sumber daya manusia dan lapangan kerja yang berkualitas.

    Apabila tidak ditangani dengan baik, bonus demografi ini dikhawatirkan akan menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Lalu pendidikan seperti apa yang dapat mendukung anak muda Indonesia berdaya saing global. Salah satunya adalah melalui pendidikan vokasi.

    Hal ini diungkapkan, Dr. Muhammad A.S. Hikam, mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi RI, Dr. Muhammad A.S. Hikam, di hadapan 2.194 mahasiswa baru Sekolah Vokasi UGM di Grha Sabha Pramana UGM. Kamis (10/8). Kegiatan ini merupakan stadium general dalam rangkaian PPSMB Permadani UGM.

    - Advertisement -

    Dalam kesempatan itu A.S Hikam mengatakan, kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja muda, cekatan, dan terampil sangatlah tinggi. Tak hanya itu, dunia industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan softskill yang baik, siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya tahan tinggi.

    “Jadi pilihan Anda masuk Sekolah Vokasi adalah langkah yang tepat untuk mempersiapkan masa depan di era global dan menuju Indonesia emas,” kata A.S Hikam.

    Hal itu menurut A.S Hikam, karena pendidikan vokasi, merupakan pendidikan yang berorientasi pada keahlian dan kepakaran yang khas serta berkemampuan untuk siap kerja. Dengan demikian, lulusan pendidikan vokasi mampu bersaing secara global karena fokus pada pengembangan keterampilan dan teknologi aplikatif.

    “Lulusan Sekolah Vokasi ini siap dan terbiasa dengan dunia kerja,” tuturnya.

    Bagi A.S Hikam, generasi muda saat ini harus dapat bersaing dan terus mengembangkan diri agar tidak kalah bersaing di era global. Selain itu, juga dituntut dapat menguasai perkembangan teknologi dan memiliki nilai jual lebih dari orang lain serta menjaga nasionalisme dan etika.

    “Penting bagi generasi muda mempersiapkan diri dengan bekal keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Karena di tangan Anda semua masa depan bangsa Indonesia nantinya,” pungkasnya.

    Sekolah Vokasi UGM sendiri, saat ini tengah fokus mengupayakan pendirian D4 dan S2 terapan. Langkah tersebut diambil sebagai upaya memberikan saluran bagi lulusan D3 untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu Sekolah Vokasi UGM juga menyiapkan peluang program magang, beasiswa, serta kerja sama dengan berbagai mitra baik dalam maupun luar negeri untuk pengembangan Sekolah Vokasi.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here