More

    Mahasiswa ITB Rancang Penyaring Gas Buang Otomatis Kendaraan Bermotor

    Penyaring Gas Buang Otomatis Kendaraan Bermotor 3 In 1.

    Jumlah kendaraan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus tumbuh 10-15 persen. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor ini juga diikuti peningkatan jumlah bengkel. Sementara lingkungan kerja sebuah bengkel tentu akan dipenuhi oleh emisi kendaraan berupa gas atau uap dan debu yang dapat mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara.

    Para mekanik bengkel merupakan orang yang terpapar paling lama dengan polutan tersebut selama jam kerja bengkel berlangsung, sehingga dalam waktu tertentu hal tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatannya. Namun sayangnya, pengelolaan gas buang di bengkel masih belum tertata dengan baik, padahal lingkungan kerja yang nyaman dan sehat sangatlah diperlukan oleh karyawan untuk mencapai produktivitas kerja.

    Mengacu pada permasalahan tersebut, lima mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan sebuah mesin yang dapat menyaring gas buang kendaraan bermotor di dalam ruangan bengkel secara otomatis. Karya ini berhasil mendapat bantuan hibah dari Kemenristek Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun usulan 2016 dan tahun pelaksanaan 2017.

    - Advertisement -

    Kelima mahasiswa tersebut adalah Muhammad Syahrul Fadhil (Teknik Mesin 2013), Kresna Rahayu (Mikrobiologi 2016), Gabriel Sebastian Butarbutar (Kimia 2014), Arjun Sumarlan (Teknik Fisika 2014), dan Faizatuzzahrah Rahmaniah (Teknik Fisika 2014) yang dibimbing oleh Pandji Prawisudha ST., MT. Karya inovatif mereka diberi nama Auto-Fum (Automatic Fumes Filter Machine). Pembuatan alat ini memakan waktu sekitar lima bulan.

    “Alat ini memiliki tiga komponen penyaring gas buang yang selanjutnya disebut 3 in 1,” ungkap Kresna Rahayu, salah satu anggota tim

    Lebih lanjut, Kresna menjelaskan, ketiga komponen tersebut yaitu, sensor CO yang terintegrasi dengan mesin blower. Komponen kedua merupakan tabung berisi karbon aktif yang berfungsi untuk mengikat kandungan CO, CO2, dan HC. Sedangkan, Komponen ketiga merupakan tabung  berisi batuan zeolit yang berguna untuk menangkap serbuk karbon aktif yang terbawa aliran gas saat proses penyaringan.

    Kresna dan teman-teman berharap, kedepannya Auto-Fum mampu menunjang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sehingga dapat meningkatkan produktivitas para pekerja sekaligus mampu mengurangi polusi udara dan dapat mencegah pemanasan global.

    “Alat ini masih memerlukan beberapa penyempurnaan agar kinerjanya semakin efektif,” imbuhnya.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here