More

    Sekolah Masih Anggap Politik Itu Tabu

    Suasana Diskusi “Yang Muda Bicara Politik” di GIM, Bandung, Sabtu, (12/08/2017). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Pengetahuan soal politik sangat penting untuk diketuhi pemilh pemula yang masih duduk di bangku SMA. Namun sayangnya masih ada sekolah yang menganggap politik itu tabu.

    Hal ini terungkap dalam penyelenggaraan diskusi “Yang Muda Bicara Politik” yang digelar Jaringan Rakyat Independen di Gedung Indonesia Menggugat, Sabtu, (12/08/2017). Sebanyak empat sekolah menolak untuk mengirimkan siswanya dalam diskusi tersebut.

    “Alasannya mereka melihat bahwa politik itu adalah sesuatu yang cukup membahayakan bagi anak-anak,” kata Sri Wulandari, pegiat Jaringan Rakyat Independen kepada KabarKampus.

    - Advertisement -

    Selain itu, kata Sri, sekolah yang tidak merekspon tersebut menganggap politik itu adalah tabu. Jadi anak-anak tidak boleh dilibatkan dalam politik.

    “Padahal politik sebenarnya bukan sesuatu yang tabu untuk dijelaskan pada anak-anak. Ini yang terjadi di beberapa sekolah,” ungkap Sri yang enggan menyebutkan detail nama sekolah.

    Sri menjelaskan, mereka sengaja ingin melibatkan usia pemilih untuk ikut di dalam acara ini. Mereka ingin pemilih pemula itu tahu apa itu politik dan terbuka terhadap politik.

    “Jadi politik itu bukan sesuatu yang tabu, tapi sesuatu yang harus diajarkan pada anak-anak,” ungkap Sri.

    Diskusi yang akan diikuti oleh siswa SMA atau pemilih pemula adalah berjudul “Potensi Pemilih Pemula”. Diskusi ini menghadirkan Ketua OSIS SMA N 1 Bandung, Ketua Forum Anak Jawa Barat, dan Ketua KPU Bandung. Diskusi ini membahas pentingnya anak muda melek politik terutama pemilih pemula dalam Pilkada dan Pemilu kedepan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here