BANDUNG, KabarKampus – Suporter Persib Bandung atau yang dikenal dengan Bobotoh Persib menyerahkan uang koin sebesar Rp 50 Juta kepada manajemen Persib, di Graha Persib, Bandung, Rabu, (27/09/2017). Penyerahan uang ini sebagai bentuk dukungan kepada Persib yang dijatuhi sanksi oleh PSSI.
Sanksi tersebut terkait koreografi “Save Rohingya” yang dibuat bobotoh pada pertandingan Persib melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, 9 September 2017 lalu. Koreografi “Save Rohingya” dianggap melanggar aturan Komisi Disiplin PSSI Pasal 64 ayat 3.
“Saat kami sebagai bobotoh bikin koreografi “Save Rohingya” Persib kena denda sebesar Rp 50 Juta. Tentu saja itu sangat tidak masuk akal, bila itu dianggap berhubungan dengan politik. Padahal ini bentuk kemanusiaan kami,” ucap Yana Umar, Dirigen Viking saat menyerahkan uang koin di Graha Persib Bandung.
Tak lama setelah sanksi diberikan, Yana dan teman-teman suporter Persib, berinisiatif untuk menggantikan uang denda tersebut. Mereka patungan mengumpulkan koin sebagai kecintaan terhadap Persib.
Ternyata rencana ini tambah Yana, mendapat respon positif dari seluruh bobotoh Persib dan warga Bandung. Dalam waktu tiga hari, mereka berhasil mengumpulkan koin sebanyak 153 juta rupiah.
“Yang 50 Juta kami berikan kepada PSSI. Sedangkan sisa 100 Juta kami berikan kepada masyarakat Rohingya lewat Rumah Zakat,” terang Yana.
Sementara itu di lokasi yang sama, Kuswara S. Taryono, perwakilan komisaris Persib mengatakan, sebenarnya yang dihukum bukan bobotoh. Namun sinergi antara Persib dan para bobotoh selaku suporter sangat kuat, sehingga timbul spontanitas dalam memberi dukungan kepada Persib.
“Terus terang, Persib Bandung dan Bobotoh itu suatu komunitas yang tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, kami menyambut luar biasa spontanitas ini. Makanya kami berterima kasih atas niat bobotoh dalam mengumpulkan koin,” ungkap Koswara.[]