JAKARTA, KabarKampus – Masyarakat sipil yang tergabung dalam NGO, Voice of Palestine, Mer-C, dan International Union of NGO’s to Support right of the Palestenians menggelar konferensi Internasional Palestina. Kegiatan yang menjadi bagian dukungan terhadap Palestina ini mengambil tema “Balfour Declaration, 100 Years of Zionist Colonization, 100 Years of Resistance”.
Konferensi ini sekaligus bertepatan dengan perayaan 100 tahun Deklarasi Balfour. Sebuah perayaan deklarasi bagi dimulainya proyek hak nasional bagi orang Yahudi di atas tanah milik Palestina.
Perayaan ini juga sekaligus pernyataan tegas dan terbuka bagi dukungan Inggris terhadap kolonisasi, yang kemudian di wariskan pada AS, Eropa dan seluruh aliansinya. Selain itu juga sebagai legalitas penindasan, kolonialisme atas nama masyarakat Internasional di dunia modern. Sementara bagi rakyat Palestina dan pendukungnya, 100 tahun artinya sejarah perlawanan terhadap Israel dan seluruh aliasinya.
Konferensi ini akan berlangsung pada kamis, di Nusantara V, Gedung DPR MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, 07-08 Desember 2017, 08.00-17.30 WIB. Pada hari pertama agenda yang dibahas adalah 1, 100 Tahun Deklarasi Balfour dan Dampaknya terhadap masyarakat Palestina, Deklarasi Balfour Menurut Prespektif Hukum International, Otokritik terhadap 100 tahun perlawanan dan Intifada kontemporer.
Kemudian sesi kedua ; 100 tahun Deklarasi Balfour dan Kolonisasi Zionis, Deklarasi Balfour, Perjanjian Skes-Picot dan agenda kontemporer zionis dalam membuat peta baru Timur Tengah, Penurunan geopolitik dan masa depan zionis Israel. Pada sesi ketiga adalah agenda dekolonisasi untuk mengamankan hak Palestina, media dan pembangkitan masyarakat sipil dalam mendukung hak Palestina, proses perdamaian dan solusi satu negara Palestina.
Selanjutnya adalah Diskusi antar NGO Palestina-Hotel Sultan. Mereka yang berbicara adalah Dr. H Zulkifli Hasan, (Chairman of Indonesian People Assembly), Prof. Dr. Din Samsudin (Chairman of Board Adviser of Indonesia Ulama Council), Dr. Zahra Musthafavi Khomaini (Secretary General NGO’s Forum on defending Palestinian Rights, Tehran), Ir. Sayuti Asyathri (Indonesian Moslem Intellectual and former member of Parliament), KH. DR. Muhydin Junaidi (International Realtion, the Indonesian Ulema Council).
Kemudian adalah Erwin Muslimin (Member Indonesian Parlement), Dr. Ahmad Soroush Nejad (Zaituna Institute, Iran), Dr. Shofwan Al-Banna (International Relation Studies FISIP UI) Josse Rizal Journalis (MERC), Feroze Mithiborwala (Palestine Solidarity Campaign, India), Dr. Sabir Karbalai (Palestne Fondation, Pakistan), Syekh Ali Akbar Albinal (Palestine Fondation Philipine), Mohd Azmi Abdul Hamid (MAPIM, Malaysia), Syaikh Yusuf (Coordinator of the Global Campaign to return to Palestine, Beyrut), Iqbal Pasaribu (Universlia Legal Aid Fondation), Irman Abrurrahman (Research Division, Voice of Palestien), Dr. Mustofa Laddawi (The International Union for Resistance Scholar) Seyyed Husein Baraka Edgardo Ruben Assad.[]
Bagaimana dengan Jalur pendaftaran jurusan aktuaria UI.?
SANMPTN Dan SBMPTN sudah bisa lewat jalur tersebut.?
Apa saja jalur pendaftaran untuk masuk jurusan aktuaria UI?