Seorang peneliti Jepang berhasil mengembangkan pisang yang langsung dapat dimakan bersama kulitnya. Pisang yang dinamakan “Mongee” yang berarti “menakjubkan ini, rasa kulitnya diklaim memiliki rasa seperti sayuran dan memiliki tekstur seperti selada.
Dialah Setsuzo Tanaka berusia 68 tahun dari Prefektur Okayama yang mengembangkan pisang Mongee. Selama 40 tahun ia menghabiskan waktu untuk menyempurnakan teknik menumbuhkan pisang Mongee ini.
Ia mengembangkan pisang tersebut, dengan cara membekukan bibit-bibit, kemudian dicairkan dan ditanam kembali. Perusahaannya, D & T Farm, tempat ia bekerja menyebut metode tersebut sebagai “freeze-thaw awakening”.
“Sel pertumbuhan pisang secara perlahan didinginkan hingga -60 derajat Celcius dan dicairkan untuk membangkitkan vitalitas tanaman asli,” papar juru bicara perusahaan Tetsuya Tanaka, seperti dilansir dari Australiaplus,
Menurut D & T Farm, proses tersebut membuat tanaman tumbuh dengan cepat, memotong proses budidaya tanaman pisang. Bila pada umumnya pisang biasa memerlukan waktu dua tahun, pisang ini menjadi hanya enam bulan saja. Pisang yang matang dengan cepat tersebut, menyebabkan kulitnya tipis, lentur dan dapat dimakan.
Keinginan Setsuzo Tanaka untuk menumbuhkan pisang Gros Michel tropis di iklim dingin Jepang didorong oleh kenangannya sendiri saat kecil memakan pisang. Ketika itu pisang masih digolongkan sebagai makanan mewah.
“Harapan sederhana untuk memakan banyak pisang menjadi tantangan untuk penelitian ini,” kata Tanaka.
Kemudian, Tanaka pun mengembangkan pisang Mongee sebagai hobi. Ia mengaku, alasan kulit pisang bisa dimakan adalah varietas Gros Michel yang relatif lebih tipis kulitnya, dibandingkan dengan pisang yang diimpor ke Jepang.
Aman dan manis
Pisang Mongee ini tidak diobati dengan bahan kimia apapun. Sehingga memungkinkan kulitnya dimakan dengan aman.
“Kami tidak menggunakan pupuk kimia dan tidak ada musuh alami pisang di Jepang, jadi ini adalah penanaman non-pestisida,” kata Tanaka.
Menurut Tanaka, buah pisang Mongee rasanya sangat manis, dengan kandungan gula yang baru-baru ini diukur menunjukan 25,8 gram per 100 gram. Sebagai perbandingan, pisang Cavendish, yang merupakan varietas komersial utama saat ini, memiliki sekitar 18 gram gula per 100 gram.
Selain itu, memakan buah dan kulitnya memberi nutrisi tambahan. Kulit pisang bisa mengandung vitamin B6 dan magnesium dan kaya akan triptofan dan ada juga potasium, polifenol.
“Tapi ada banyak vitamin larut air, zat besi khususnya,” katanya.
Pisang Mongee sekarang dijual di sebuah toserba Jepang seharga $ 7 (sekitar Rp74 ribu) per buah, harganya mahal karena ditanam dari biji yang hanya mampu menghasilkan hanya sekitar 10 buah pisang yang tersedia setiap minggunya.[]