More

    Bijak Menggunakan Rokok Elektrik

    Ilustrasi. Gambar ; cdn.shopify.com

    Vape atau yang dikenal dengan rokok elektrik saat ini tengah digandrungi. Dalam lima tahun terakhir pengunanya terus meningkat.

    Berbeda dengan rokok konvensional yang kadar nikotin dan rasanya telah ditentukan produsen. vape lebih bersifat personal. Mulai dari rasa,  tingkat uap, dan jumlah kadar nikotin yang dihasilkan dapat diatur sendiri oleh penggunanya.

    Oleh karena itu, perlu cara bijak dalam menggunakan atau menghisap vape. Salah satunya dengan mengurangi kadar nikotin.

    - Advertisement -

    Adim, salah satu pegiat Vapor Movement Bandung mengatakan, pada awalnya vape digunakan untuk berhenti dari rokok konvensional. Namun sekarang justru sebagian orang menjadikannya sebagai gaya hidup.

    “Hal ini karena dengan menggunakan vape semua bisa dikontrol. Seperti nikotin, dengan memasukan satu liquid, dapat menghasilkan kadar nikotin yang berbeda-beda,” terang Adim.

    Kadar nikotin tersebut, kata Adim mulai dari nol hingga 24 miligram. Makanya, istilah lain dari vape disebut juga electronic nicotine delivery systems.

    Adim menyarankan, agar memilih nikotin yang paling rendah. Karena sekarang, kadar nikotin tiga miligram saja, uapnya sudah banyak. Berbeda dengan vape terdahulu yang menggunakan alat seperti pulpen dan hanya bisa menghasilkan sedikit uap.

    “Jadi karena perubahan zaman harus diikuti dengan penurunan nikotin. Jadi lebih baik nikotinnya, rendah kalau bisa nol persen,” tambah Adim.

    Bagi Adim, tidak ada vape yang 100 persen sehat. Karenanya vape lebih tepat disebut sebagai rokok alternatif. Meskipun, ia mengaku menggunakan vape lebih baik daripada rokok konvensional.

    Menurutnya, rokok konvensional menghasilkan pembakaran yang asapnya merugikan orang lain. Hasil pembakarannya pun dapat menempel pada kulit.

    “Makanya ada bayi yang tidak merokok dan bapaknya merokok, bayi tersebut terdampak kandungan nikotin yang sangat banyak,” tambah  Adim.

    Sedangkan, kata Adim vapor dasarnya adalah penguapan, sehingga dia tidak menempel. Meski demikian, uap vape tetap mengganggu orang lain, terutama ketika digunakan di ruang publik.

    Oleh karena itu, Adim mengajak mengunakan etika dalam menggunakan vape. Salah satunya dengan membuang uapnya ke bawah.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here