More

    Timnas Homeless Indonesia Lolos Babak 16 Besar

    Kapten tim Indonesia, Dego Z. Arifin (kanan) mengeksekusi bola ke arah gawang Denmark saat keduanya bertemu dalam babak penyisihan Grup F Homeless World Cup 2018 di Zocalo, Mexico City, Rabu (14/11). Tim Indonesia memenangkan pertandingan lewat adu penalti dengan skor akhir 8-7. [Adi Marsiela]
    MEXICO, KabarKampus – Tim Nasional Indonesia berhasil lolos babak 16 besar dalam kompetisi sepak bola jalanan “Homeless World Cup (HWC) di MExico City. Lolosnya tim Indonesia ini setelah berhasil memenangi tiga dari empat pertandingan pada babak penyisihan di gruf F.

    Dua kemenangan terakhir tim asuhan Aulia Rahman ini berlangsung tengah dinginnya suhu Mexico yang mencapai empat derajat celcius pada Rabu (14/11/2018). Mereka mengandaskan Kroasia dengan skor 5-2 dan menutup babak kualifikasi dengan kemenangan adu penalti 8-7 (5-5) atas Denmark.

    Dua kemenangan ini menambah raihan poin Indonesia menjadi 9 poin setara dengan Polandia. Posisi itu sudah cukup memuluskan jalan tim Indonesia ke babak selanjutnya.

    - Advertisement -

    Setelah lolos sebagai runner up grup F, Indonesia akan melawan Skotlandia dan Brazil. Apabila menang melawan kedua tim tersebut, langkah Indonesia untuk masuk ke babak delapan besar HWC 2018 sangat terbuka lebar.

    “Kami fokus menyelesaikan satu pertandingan yang ada di depan dulu,” kata Aulia.

    Selain mengandaskan Kroasia dan Denmark, sehari sebelumnya, timnas Indonesia juga menaklukan Prancis dengan skor telak 9-2. Namun Indonesia pada pertandingan pertama kalah head to head lewat adu penalti saat menghadapi Polandia dengan skor 8-7. Posisi ini juga membuat Indonesia harus puas sebagai runner up gruf F.

    “Semoga saja cuaca saat menghadapi Skotlandia dan Brazil lebih baik karena hujan dan suhu dingin berdampak pada permainan tim. Pergerakan bola lebih lambat, pemain juga lebih berhati-hati di lapangan karena licin,” kata Aulia.

    Terkait strateginya, Aulia meminta timnya untuk bermain lebih tenang dan disiplin dalam bertahan. Evaluasi dari dua pertandingan terakhir di grup adalah lambatnya transisi dari menyerang ke bertahan.

    “Fokus pada tugas dan fungsi masing-masing,” ujarnya kepada para pemain saat evaluasi pertandingan.

    Sebelum melawan Kroasia, tim Indonesia harus berjalan menembus hujan sekitar 1,6 kilometer sembari menahan dinginnya udara di jalanan. Meski demikian semangat mereka tidak luntur.[]

     

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here