More

    Menyelamatkan Hutan di Pergantian Tahun

    Penulis : Muhammad Seftia

    Momen malam pergantian tahun 2018-2019 bagi volunter Save Ciharus Sadar Kawasan, dijadikan sebagai momen yang menampar kita semua. Betapa tidak, ketika sebagian orang dengan semangatnya update status dan larut dalam euforia malam pergantian tahun dengan suasana meriah di pusat kota atau di tempat hiburan, sebagian kecil yang lain ada yang larut dalam kesunyian hutan, jauh dari keramaian, asing dengan perayaan selama tiga hari (30 Desember 2018 – 1 Januari 2019).

    Sejatinya, peringatan dan perayaan adalah sebuah refleksi dari sebuah makna dan langkah yang akan dan telah ditempuh. Mengingat, Hutan di Indonesia semakin hari semakin berkurang karena intervensi manusia, seperti pmbalakan, pembangunan pemukiman, pembangunan pariwisata, dan sebagainya.

    Save Ciharus sendiri merupakan sebuah forum bersama yang peduli terhadap lingkungan khususnya kawasan konservasi yang nasibnya memprihatinkan, contoh kasusnya ciharus itu sendiri. Ciharus merupakan nama kawasan hutan dan danau yang berada di dalam kawasan Cagar Alam Kamojang.

    - Advertisement -

    Hutan Ciharus yang termasuk ke dalam kawasan Cagar Alam Kamojang, adalah salah satu penopang Sumber Air, sumber kehidupan dengan keberagaman hayati yang berada di dalamnya, tapi hari ini kondisinya sangat memprihatinkan. Itu terjadi karena sangat masifnya aktivitas manusia menjamah Ciharus.

    Bukan hanya pendaki, motor trail pun sangat leluasa bermain di sana. Dampaknya, setelah sekian tahun hal ini terjadi dan dibiarkan, banyak sekali jalur yang nyaris tak terhitung berapa puluh kilo meter dengan kedalaman sekian meter. Dari sini, bisa kita bayangkan berapa ribu kubik tanah hasil gerusan ban motor yang terbawa ke dataran rendah, terjadi pengikisan secara masif. Lalu, berapa banyak binatang yang terusik dan mungkin lari dari habitatnya. Berapa banyak tumbuhan yang mati.

    Tidak heran, jika daerah yang berada di bawahnya menjadi daerah langganan banjir. Selain dari drainase yang buruk, sampah, daerah resapan, pun dengan kesehatan daerah awal mula aliran air sangat berpengaruh.

    Aksi Penyelamatan Hutan

    Di tengah heningnya hutan, para volunter melakukan aksi atas respon dari kondisi yang idealnya menjadi tanggung jawab semua manusia. Dari kondisi fisik hutan Ciharus yang rusak akibat gerusan motor trail dan sampah dari pengunjung yang belum sadar kawasan, para volunter melakukan upaya penyelamatan hutan dengan cara memasang skat sedimen di sepanjang jalur motor trail, pemasangan plang Batas Kawasan, Sosialisasi tentang kawasan konservasi kepada orang yang hendak masuk kawasan dan Opsih (Pembersihan Pemungutan Sampah di dalam kawasan).

    Pemasangan skat sedimen ini bertujuan untuk menahan kikisan tanah terbawa air ke dataran yang lebih rendah yang nantinya akan menutupi lorong jalur trail. Selain pemasangan skat sedimen, para volunter juga memasang plang batas kawasan di pintu hutan untuk menegaskan bagi siapapun tidak diperkenankan memasuki kawasan tanpa izin dari pemegang wewenang.

    Ada juga para volunter yang melakukan pemungutan sampah sebagai upaya penyelamatan hutan dan pembersihan habitat hewan dan tumbuhan. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen, termasuk TNI POLRI.

    Tentu, kita akan menyepakati bersama, bahwa hutan tidak bisa terlepas dari bagian kehidupan kita sebagai manusia. Keberagaman tumbuhan dan hewan, dibenturkan pada dinding yang paling ditakuti namun semakin mendekati, Kepunahan. Bukan sebuah hal yang mustahil, beberapa generasi mendatang mengenal harimau hanya dalam gambar di gadget. Bukan hal yang tidak mungkin beberapa generasi mendatang akan asing dengan kata “Alam yang Asri”, bila hari ini, kita semua tidak mampu mempertahankan dan memperbaiki apa yang telah rusak.

    Pemerintah dan atau para pemilik wewenang mesti jauh mengkaji ini. Bukan mengutamakan kepentingan dan keuntungan dari pemanfaatan ruang publik secara komersil. Namun, lebih kepada kebutuhan yang benar-benar perlu diutamakan. Jika dari hari ini salah langkah dalam penataan wilayah dan penegakkan aturan, jangan heran bila suatu saat Bandung akan tampak akrab dengan sosok yang bernama “Bencana”.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here