More

    BUMN Siap Terima 9000 Mahasiswa Untuk Program Magang Bersertifikat

    Ristek Dikti bersama Kementerian BUMN siapkan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat untuk 9000 mahasiswa. Dok Ristek Dikti

    TASIKMALAYA, KabarKampus – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama Kementerian BUMN memberikan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB). Program ini menargetkan sebanyak 9.000 mahasiswa ikut dalam PMMB 2019 yang tersebar di 113 BUMN.

    PMMB ditandai dengan Nota kesepahaman Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri BUMN Rini Soemarno di Gedung Mandala, Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Rabu (20/03/2019).

    Rini Soemarno, Menteri BUMN mengatakan, PMMB ini didesain untuk membantu menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang siap bekerja dan mampu bersaing. Program PMMB akan dilaksanakan minimal selama enam bulan dan diakui sebagai bagian dari SKS mahasiswa di kampus masing.

    - Advertisement -

    “Pada tahun 2019 ditargetkan sebanyak 9.000 peserta magang dari 231 perguruan tinggi yang akan dilaksanakan dalam 2 batch di mana pada batch-1 BUMN telah membuka 4.280 posisi di 113 BUMN,” ungkapnya.

    Menteri Rini menambahkan, mahasiswa peserta PMMB selain akan mendapatkan sertifikat kompetensi juga akan mendapatkan uang saku. Selain itu peserta PMMB mendapatkan kesempatan pertama dalam program perekrutan karyawan di BUMN.

    “Peserta magang juga mendapatkan sertifikat kompetensi atau sertifikat industri, mendapatkan uang saku, serta memiliki kesempatan pertama jika ada program perekrutan di BUMN,” jelas Menteri Rini.

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Mohamad Nasir mengatakan, program ini merupakan langkah nyata Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi. Hal ini agar lulusan PT sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

    Selain itu tambah Nasir, peserta Program Magang ini akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang diakui di dunia kerja. Program ini diharapkan dapat meningkatkan ‘link and match’ antara perguruan tinggi sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas dengan perusahaan/industri sebagai pengguna lulusan perguruan tinggi.

    “Jangan sampai perguruan tinggi mengajarkan kurikulum yang tidak mutakhir yang telah ketinggalan. Link and match antara perguruan tinggi dengan industri dapat dilakukan dengan transfer knowledge, transfer teknologi, dan program magang mahasiswa,” tutur Menteri Nasir.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here