More

    Pejuang Cagar Alam Jalan Kaki dari Bandung ke Jakarta

    Para pejuang lingkungan di Jalan Jenderal Sudirman Bandung, Minggu, (03/03/2019). Dok. Fauzan Sazli

    BANDUNG, KabarKampus – Sebanyak 25 pejuang lingkungan melakukan aksi jalan kaki dari Bandung menuju Jakarta. Mereka mulai berangkat dari titik nol, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (03/02/2019) dan berencana tiba di Jakarta pada tanggal (06/02/2019).

    Aksi jalan kaki ini merupakan protes terhadap penurunan status Gunung Kamojang dan Gunung Papandayan dari berstatus Cagar Alam menjadi Taman Wisata Alam. Mereka nantinya akan menyampaikan protes ini kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta.

    Dedi Kurniawan, juru bicara aksi mengatakan, dalam aksi jalan kaki ini, mereka ingin menyampaikan sikap kepada Siti Nurbaya, menteri KLHK atas menurunan status cagar alam di Jawa Barat. Namun, mereka memilih jalan kaki, karena merupakan manifestasi dari pergerakan dan perjuangan yang sudah lama dilakukan, sekaligus menyampaikan aspirasi kepada seluruh masyarakat yang mereka lalui.

    - Advertisement -

    “Sehingga penolakan cagar alam ini bukan hanya penolakan kawan-kawan saja. Tapi masyarakat menjadi tahu apa yang sedang terjadi di Papandayan dan Kamojang,” ungkap Dedi yang juga pengampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar ini.

    Menurut Dedi, Gunung Kamojang atau Papandayan sebetulnya dalam beberapa tahun ini sudah agak rusak. Mereka pun sudah berupaya agar tidak ada aktivistas masyarakat di sana. Namun bukannya memperbaiki yang ada, namun pemerintah justru membuatnya lebih rusak dengan mengubah statusnya menjadi Taman Wisata Alam.

    “Seolah-olah memang ada pembiaran pengelola. Kawasan dibiarkan rusak kemudian statusnya diturunkan. Padahal pengelola bisa melakukan proses perbaikan kawasan lindung atau pengamanan penuh, sehingga  tidak ada akses masuk ke kawasan lindung,” ungkap Dedi.

    Sebelumnya kata Dedi, mereka sudah mengirimkan surat kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berisi keberatan atas menurunan status cagar alam. Mereka juga telah mengirimkan surat untuk audiensi, namun sampai sekarang tidak ada tanggapan.

    “Rencananya nanti di KLHK, kami akan menyampaikan surat petisi keberatan, hasil kajian para akhli, dan audiensi dengan Menteri KLHK. Kami akan duduki gedung KLHK sampai bertemu dengan Siti Nurbaya,” ungkap Dedi.

    Selama di perjalanan, kata Dedi mereka didukung tim medis, Walhi, Lembaga Bantuan Hukum Bandun, FK3I. Sementara untuk titik peristirahatan menyesuaikan dengan target sampai Jakarta yakni tanggal 06 Maret 2015.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here