More

    Buruh KSN : “May Day” Bukan Perayaan Joget Dangdut

    BANDUNG, KabarKampus – Buruh Konfederasi Serikat Nasional (KSN) mengingatkan Hari Buruh Internasional atau May Day yang digelar 1 Mei besok bukan perayaan joget dangdut. Hal itu karena, Hari Buruh merupakan hari perlawanan menuntut hak atas kesejahteraan.

    “Setiap 1 Mei, buruh memperingati hari perlawanan. Namun salah kaprah bila hari buruh dianggap hari ulang tahun buruh. Karena  pada tahun 1886, buruh menuntut berkurangnya jam kerja dari 10-14 jam menjadi 8 jam dan itu diraih dengan berdarah-darah,” kata Supinah buruh dari Konfederasi Serikat Nasional dalam konferensi pers di KaKa Café, Bandung, Senin, (29/04/2019).

    Artinya, kata Supinah, bila peringatan 1 Mei diperingati dengan aneka door prize, sembako murah, apalagi joget-joget dangdut, itu menghianati perjuangan buruh pada waktu itu. Sehingga jangan sampai hari bersejarah tersebut dirayakan dengan joget-joget.

    - Advertisement -

    “Kami tekankan juga kepada pemerintah atau Dinas Tenaga Kerja untuk membaca sejarah May day agar tidak menganggap May Day sebagai hari ulang tahun buruh,” terangnya.

    Supinah mengungkapkan, May Day tahun ini, mereka akan kembali turun ke jalan menuntut hak kelompok buruh. Tuntutan yang mereka bawa yaitu upah layak, asuransi BPJS untuk buruh, adanya cuti haid dan hamil, hapuskan kerja kontrak dan ousourcing, hentikan union busting, dan sebagainya.

    “Kami tidak mau disamakan dengan binatang. Kami ingin hidup layak sebagaimana manusia bermartabat. Mari kita adakan perlawanan pada May Day 2019,” tegas Supinah.

    Rencanannya Supinah bersama Konfederasi Serikat Nasional bakal turun di depan Gedung Sate Bandung pada 1 Mei 2019. Mereka akan turun bersama Gerakan Rakyat Anti Kapitalis (Gerak), Sebumi KASBI, dan elemen buruh lainnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here