![](https://kabarkampus.com/wp-content/uploads/2019/04/20042019-Pemilu-2019.jpg)
BANDUNG, KabarKampus – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Jawa Barat memakan korban Jiwa. Sebanyak 12 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat bertugas.
Dari laporan yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat (KPU Jabar) sebagian besar petugas tersebut meninggal karena penyakit jantung. Mereka kelelahan karena durasi mulai dari pencoblosan hingga perhitungan suara terlalu lama.
Dari Kabupaten Purwakarta ada dua petugas yang meninggal dunia. Mereka adalah Deden Damanhuri (46) dan Carman (45). Deden yang merupakan petugas di TPS 03, Kampung Sukalaksana, Cipeudeuy ini meninggal diduga karena pecah pembuluh darah. Sementara Carman meninggal karena kondisi badan lemah.
Kemudian dari Kabupaten Tasikmalaya, korban meninggal adalah H. Jeje, Ketua KPPS TPS 02, Desa Mandala Mekar, Kecamatan Jatiwaras yang diduga meninggal karena terlalu lelah dan memiliki riwayat jantung. Begitu juga dengan Supriyanto, yang juga ketua KPPS TPS 11, Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, diduga meninggal karena kelelahan.
Selanjutnya dari Kabupaten Karawang adalah Yaya Suhaya. Petugas TPS 4 dari Desa Cilewo Kecamatan
Telagasari ini meninggal karena kelelahan. Hal yang sama terjadi dengan Jaenal (56) petugas TPS 09 Desa Sukaharja Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Ia diduga meninggal karena kelelahan saat mengambil logistik di gudang penyimpanan.
Dari Kabupaten Kuningan juga sama. Nana Rismana, petugas TPS 04, Desa Dukuh Dalem Kecamatan Ciawigebang
Kabupaten Kuningan juga meninggal karena kelelahan. Idris Hadi (68), Petugas TPS 18 dari Kampung Cipamutih, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar meninggal karena kelelahan pada saat perhitungan surat suara selesai. Ia juga memiliki riwayat penyakit jantung.
Sementara Indra Lesmana (28) Ketua TPS 04, Kampung Sindangsari, Desa Banjaran Kulon, Kecamatan Banjaran, meninggal setelah mengeluh merasa mual atau sakit. Begitu juga dengan Iman Suparman, PAM TPS di Kp Selaawi RT 16 Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi diduga meninggal karena kelelahan. Namun Ahmad Salahudin, Ketua TPS 081, Kelurahan Kranji Bekasi meninggal karena tertabrak truk.
Rifqi Ali Mubarok, Ketua KPU Jabar mengaku prihatin dan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada ptugas KPPS tersebut. Ia juga menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kerja petugas KPPS demi menyukseskan Pemilu 2019 di Jawa Barat.
“Semoga seluruh petugas KPPS khusnul khotimah karena meninggal dunia dalam menjalankan tugas negara serta semoga diberi ketabahan serta tawakkal,” kata Rifqi.
Menurutnya, musibah ini akan menjadi bahan evaluasi dalam Pemilu selanjutnya. Seperti yang diketahui Pemilu 2019 yang digelar bersamaan, antara pemilihan Presiden, anggota Legislatif dan anggota DPD ini memakan waktu cukup lama. Hal ini berakibat kerja petugas KPPS memakan waktu lama, karena harus mengurus dokumen dan salinan yang cukup banyak.[]