More

    Calon Rektor Paling Muda ini Ingin Jadikan ITB Kampus “Gaul”

    Acep Purqon

    BANDUNG, KabarKampus – Pada tahun 2019, Institut Teknologi Bandung (ITB) berada pada urutan 359 dunia dalam pemeringkatan QS University Ranking 2019. Namun bukan tidak mungkin ITB bisa berada di urutan 100 besar dunia bila lebih “gaul”.

    Keinginan membuat ITB lebih gaul ini merupakan mimpi Acep Purqan, salah satu Calon Rektor ITB 2019-2024. Tentunya pria yang akrab disapa Acep ini ingin ITB lebih gaul dengan dunia industri dan dunia internasional.

    Acep Purqon merupakan  Calon Rektor ITB kelahiran 15 September 1974. Dosen Fisika di FMIPA ini merupakan calon rektor termuda dari Calon Rector ITB lainnya.

    Menurut Acep, ia ingin ITB, lebih gaul bukan berarti sekarang tidak gaul. Namun belum maksimal gaulnya. Itu terlihat dari dana abadi ITB yang masih sangat kurang.

    - Advertisement -

    “Sebetulnya ITB tidak terlalu susah soal dana, karena dana di luar itu tidak terbatas, selama kita mau menggalinya, selama kita mau mengambilnya,” ungkap pria yang saat ini juga menjabat sebagai Senior Advisor di Kanazawa University ini.

    Contoh sederhananya, kata Acep adalah bagaimana kampanyenya sebagai Calon Rektor ITB melalui billboard atau videotron di sejumlah titik di Kota Bandung. Dalam penggunaan billboard atau videotron tersebut, ia tidak mengeluarkan uang sama sekali, namun dengan gaul dan networking.

    Oleh karena itu, ke depan, ia menginginkan ITB tidak hanya gaul di dunia akademik, namun juga gaul di dunia industri. Seperti yang dilakukan Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). Perguruan Tinggi di Korea Selatan ini mendapatkan dana dari pemerintah sangat kecil. Namun mereka bisa mendapatkan dana dari luar, karena kerjasama dengan industri.

    Gaul di Dunia Internasional

    Acep yang juga menjabat sebagai Global Network Development di Kemenristek Dikti ini mengakui bila ITB dulu pernah sangat bagus di dunia internasional. Sampai dosen Malaysia dan Asia Pacifik lainnya belajar dari ITB.

    Namun kondisi ITB tak sebagus dahulu. Itu juga terlihat dari ranking ITB di perankingan mana pun.

    Menurut Acep, bila diukur dari QS University Ranking, ITB lemah di kerjasama internasional. Kerjasama internasional ini angkanya mencapai 30 persen.

    “Kalau ITB hanya memaksimalkan di penelitian, maka point di QS hanya mentok di 20 persen. Sementara bila ITB fokus juga di kerjasama internasional, maka bisa menaikkan ranking ITB,” ungkapnya.

    Untuk menaikkan angka 30 persen itu, sejumlah hal yang bisa dilakukan ITB, terang Acep adalah menjalin kerjasama dengan universitas luar di luar, student exchange, student inbound atau outbound, dan lebih banyak menerima dosen atau lebih banyak mengirim dosen ke luar negeri. Kemudian juga banyak menerima tamu asing untuk visiting professor dan lain sebagainya.

    “Rektor jaman sekarang adalah rektor yang harus gaul dan memiliki jejaring internasional yang sangat bagus,” terang Acep.

    ITB Bisa Punya Lab di Seluruh Muka Bumi

    Dengan ITB cukup gaul atau gaul dengan universitas asing, menurut Acep, labaratorium (lab) di mana pun bisa digunakan oleh ITB. Sehingga civitas ITB tidak lagi bisa mengatakan, mereka tidak bisa maju karena masalah fasilitas lab.

    Dengan skema ini dosen maupun mahasiswa ITB bisa memanfaatkan lab di mana saja. Karena ITB sudah terkoneksi dengan lab-lab di kampus luar negeri.

    “Bila kita butuh buku, di mana pun bisa didapatkan. Ini konsep namanya share facility. Dan itu berawal dari kerjasama dan ngga mungkin orang mau kerjasama kalau ngga dapat benefit dari kita. Kalau kita kerjasama kita tawarkan mereka mau benefit apa,” terang Acep.

    Oleh karena itu, menurut Acep, bila rektornya gaul, ITB tidak perlu dana dari pemerintah. Mereka bisa mendapatkannya dengan kerjasama, baik dengan industri maupun kerjasama internasional lainnya.

    Sehingga dengan demikian dosen ITB bisa sejahtera. Kebutuhan fashionnya juga bisa terpenuhi. Bila semua terpenuhi, mereka akan bekerja di ITB sampai akhir hayat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here