More

    Rektorat Bubarkan Diskusi Bertema Papua di Kampus PENS Surabaya

    Mahasiswa Papua menggelar aksi di depan Gedung Sate, Bandung, Senin, (02/09/2019). Dok. Fasaz

    SURABAYA, KabarKampus – Pihak Rektorat Politeknik Elektronik Negeri (PENS) Surabaya membubarkan diskusi bertajuk Framing Media & Hoaks dengan judul : Papua dalam Perspektif Media Arus Utama yang rencananya digelar di Kampus PENS, Surabaya, Rabu (09/10/2019). Diskusi yang dibubarkan merupakan agenda rutin Lembaga Pers Mahasiswa Teropong Pens yang dinamakan “Selasar Inspirasi”.

    Dari siaran pers yang dikeluarkan LPM Teropong, kegiatan diskusi “Selasar Inspirasi” merupakan agenda rutin LPM Teropong PENS. Biasanya kegiatan yang mereka lakukan tidak memerlukan ijin dan berjalan lancar.

    Namun sebelum diskusi yang rencananya digelar pukul 18.15, Satpam kampus mendatangi lokasi diskusi dan meminta panitia mendatangi dan membawa panitian ke pos satpam. Di pos satpam tersebut dua orang perwakilan LPM Teropong menemui pihak Polsek Sukolilo bagian Dalmas.

    - Advertisement -

    Dalam kesempatan tersebut, Polsek Sukolilo menanyakan perihal substansi pembahasan, pihak penyelenggara, elemen yang terlibat, dan izin diskusi. Semuanya telah dijawab dengan baik oleh keduanya.

    Selanjutnya, Pihak LPM Teropong menemui pihak Kasat Reskrim Polsek Sukolilo dan meminta kontak salah satu anggota LPM Teropong. Teguh, Kasat Reskrim Polsek Sukolilo kemudian menemui pihak LPM Teropong dan meminta pihak penyelenggara memberitahukan perihal diskusi ini ke pihak keamanan kampus dan Polsek Sukolilo.

    “Dia menekankan bahwa polisi memiliki tanggung jawab untuk mengamankan jalannya kondisi dan kondisivitas kawasan Sukolilo. Ketika ditanyakan aktualisasi pengamanan seperti apa, yaitu mengamati dari jarak jauh dan memastikan substansi dan kesimpulan dari diskusi,” tulis LPM Teropong Pens dalam siaran persnya, Kamis, (20/10/2019).

    Selanjutnya, menurut LPM Teropong, dua orang pihak Polda yang menyamar sebagai mahasiswa mendatangi Pos Satpam. Pihak LPM Teropong berdebat dengan pihak keamanan kampus mengenai jalannya diskusi.

    Satu orang perwakilan Polrestabes Surabaya datang. Pihak kemahasiswaan menelepon satpam dan pihak LPM Teropong, kemudian menginstruksikan untuk membubarkan diskusi dengan dalih diskusi tersebut tidak berijin dan mengundang pihak luar kampus.

    Kemahasiswaan PENS (melalui grup WA yang berisi pimpinan organisasi mahasiswa dan direktorat kampus) juga mengintruksikan Presiden BEM PENS untuk membubarkan LPM Teropong, serta pihak kemahasiswaan tidak mau lagi memberikan ijin dan tanda tangan yang mengatasnamakan LPM Teropong.

    Pihak Aparat meminta nomor telepon anggota LPM Teropong dan mengajak foto, serta menanyakan suatu hal yang bersifat privat. Lokasi diskusi disterilkan oleh pihak Satpam didampingi satu orang yang panitia curigai dari pihak aparat. Penyelenggaraan diskusi disepakati peserta untuk tetap berlangsung dan berpindah lokasi di luar kampus.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here