More

    Memahami Minangkabau dari Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”

    Oleh: Andrezal & Virtuous*

    Mahasiswa PMM berdiskusi mengenai Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” bersama Dony Eros dan dimoderatori Eli Ratni (Foto: Dokumen mahasiswa PMM)

    PADANG, KabarKampus – Peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 Universitas Andalas menonton dan mendiskusikan film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” di Bagindo Aziz Chan Youth Center, Jalan Bagindo Aziz Chan No. 8 Padang Timur, Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat 25586, Sabtu (24/09/2022). Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center disebut-sebut sebagai tempat bagi anak muda kreatif di Kota Padang untuk berkreasi.

    Film ini diangkat dari novel Buya Hamka dengan judul sama, terbitan tahun 1938.  Bergenre drama romantis yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan Ram Soraya sebagai produser tahun 2013. 

    - Advertisement -

    Film berlatar tahun 1930-an ini bercerita tentang Zainuddin seorang pemuda kelahiran Makassar, berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Batipuah, Padang Panjang. Di sana, ia jatuh cinta dengan Hayati, seorang bunga desa. Namun, adat dan istiadat yang kaku meruntuhkan cinta mereka.

    Diskusi tersebut menghadirkan Pemateri yaitu Donny Eros, seorang Dosen dan Peneliti yang pakar tentang perfilman dari Departemen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Kegiatan diskusi ini dimoderatori Eli Ratni, salah satu Dosen Modul Nusantara yang juga Dosen Fakultas Peternakan, Universitas Andalas.

    Saat pembahasan film berlangsung, beberapa mahasiswa peserta diskusi yang berasal dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Papua, sangat antusias untuk memahami antara isi cerita film dengan realitas kehidupan sehari-hari di Minangkabau. Donny Eros menyebutkan bahwa isi novel dan film sesungguhnya adalah sebuah kritik yang disampaikan oleh Buya Hamka terhadap kehidupan di ranah yang masih berpikir sempit dalam menyikapi dinamika kehidupan dunia yang lebih luas.

    Pada kegiatan ini, para mahasiswa peserta PMM 2 di Unand juga diajak menikmati kopi susu produk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yaitu “Harmonis Space” yang didampingi oleh Dosen-Dosen Universitas Andalas, yaitu Eli Ratni, Edita Elda, Muhammad Idris, dan Virtuous Setyaka.

    *Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Hubungan Internasional, Universitas Andalas.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here