More

    Palestina: Arena Percaturan Imperium Global

    Oleh: Mikhail Adam*

    Aksi Save Palestina di Bandung (2017).

    Kawasan Palestina memiliki arti unik dalam pembangunan global. Keunikannya pula yang menjadikannya saksi sejarah perebutan kekuasaan, antara kekuatan imperium global di tiap lini masa sejarah, yang termutakhir adalah konflik Israel dan Palestina yang berkepanjangan ini. Konflik ini merupakan salah satu yang terpanjang dalam sejarah manusia, telah seratus tahun konflik berlangsung namun belum ada titik temu solusi damai. Atau dalam kata lain, kontestasi di kawasan ini bukanlah kontestasi biasa. Dinamika dan baku tikam di kawasan Palestina selalu melibatkan kekuatan besar pada tiap zamannya, lantas yang menjadi pertanyaan menarik, fitur penting apa di balik kawasan ini sehingga ia harus diperebutkan?

    Fitur unik yang pertama dan yang menjadikannya mewah dari kawasan ini adalah Tanah Levant. Tempat yang membentang dari Terusan Suez sampai utara dataran tinggi Golan. Levant adalah jembatan darat Asia-Afrika. Kawasan ini menjadi kunci bagi akses strategis dalam geopolitik global. Sejak era Mesir Kuno, Levant adalah wilayah vital bagi geopolitik, karena ia menjadi wilayah penghubung antar benua dan bermakna strategis bagi pergerakan dan manuver militer. Salah satu pertempuran terhebat dalam sejarah Mesir Kuno yang dikenal sebagai The Battle of Meggido 1457 SM terjadi dan memperebutkan wilayah Levant. Pertempuran ini antara Kerajaaan Mesir Kuno yang dipimpin Thutmose III melawan koalisi pemberontak Kanaan dikomandoi Raja Kadesh (Afkar, 2020).

    - Advertisement -

    Tercatat dalam sejarah, dua kali perang dunia, di mana sekutu menguasai Levant, dua kali pula sekutu keluar sebagai pemenang perang. Kawasan ini sangat strategis secara geopolitik dan militer. Siapa yang menggenggam jalur Levant, dia menguasai akses pergerakan militer, baik Asia maupun Afrika. Siapa yang menguasai kawasan ini, ia bisa menjadi penguasa dunia. Perebutan kawasan ini akan selalu melibatkan kekuatan-kekuatan global dan penguasa-penguasa terpenting pada tiap zaman, mulai dari Mesir Kuno, Babilon, Romawi, hingga Ottoman pernah menguasai kawasan Levant di masa kejayaannya. Semua ambisi imperial harus mendominasi Levant. Karena posisinya yang benar-benar strategis, pada abad 20 itu tidak hanya bermakna akses penetrasi militer, tapi akses terhadap kawasan-kawasan penghasil minyak dan efisiensi dan distribusi bagi industri berskala global.

    Fitur kedua yang tak kalah menarik adalah Terusan Suez, jalur transportasi penghubung antara Laut Mediterania dan Laut Merah. Jalur Gaza yang berada di Palestina hanya hitungan jengkal dari Terusan Suez. Dan ini adalah perairan paling sibuk dari jalur perdagangan internasional. Sekitar 12% perdagangan global dan 30% lintas peti kemas global terdistribusi melalui Terusan Suez. Jumlah itu senilai lebih dari USD $1 triliun per tahun (MFAT 2021). Sebabnya ini yang membuat Palestina sebagai kawasan yang sangat penting untuk dikuasai. Kemudian mengapa bukan Mesir? mengapa berusaha mengendalikan Terusan Suez dari Palestina? Karena pada momen terjadinya gelombang kemerdekaan negara-negara terjajah, gerakan nasional Mesir adalah gerakan yang bersatu. Meski dibombardir saat perang dunia kedua dengan pertempuran yang dikenal Battle of Alamein II. Gerakan rakyat Mesir sukses membentuk front bersama, terdapat tokoh Gamal Abdel Nasser yang membentuk koneksi yang solid antara kepemimpinan politik dan gerakan massanya. Ini yang tidak terjadi pada gerakan kemerdekaan Palestina. Ini yang tak dimiliki perjuangan rakyat Palestina.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here