
Proses mengejar masa depan ini bak karet gelang yang terus ditarik memanjang. Semakin ditarik, bermunculan beberapa rongga untuk dirasuki peluang dan harapan dengan berbagai cara.
Faktor-Faktor Kegagalan
Faktor-faktor kelalaian dari berbagai sekolah memang bermacam-macam. Seperti yang diakui Wakil Kepala Sekolah SMAN 17 Makassar yang gagal dalam finalisasi karena masalah kebiasaan.
Saat itu, operator yang bertugas mengira batas akhir input data jatuh pada pukul 24.00 Wita. Padahal waktu finalisasi tepat pada pukul 15.00 Wita.
“Operator sekolah ini bisa dikatakan lalai. Dia menganggap kerjaan ini gampang, biar sebentar dikerjakan. Dia tidak pernah menyangka deadline itu cuma pukul 15.00 Wita. Kan biasanya sampai pukul 24.00 Wita,” terang Wakil Kepala Sekolah SMAN 17 Makasar, Kartini, seperti dikutip dari Detik.
Selain soal kebiasaan, faktor teknologi dianggap menjadi salah satu alasan kegagalan sekolah mendaftarkan ke SNBP. Fenomena ini terjadi di SMKN 10 Medan yang mana baru tahun pertama mengoleksi data melalui E-raport.
“Kesalahan sebenarnya terjadi keterlambatan finalisasi terkait data e-raport kita semester V yang tidak tertarik ke sistem PDSS mengakibatkan anak-anak kita ini tidak bisa mendaftar jalur SNBP,” jelas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK 10 Negeri Medan, Pehulsya Sagala.
Laporan kesalahan sistem ini juga terjadi pada SMAN 1 Cileunyi. Kegagalan sistem di satu siswa yang bisa berpengaruh kepada data peserta lainnya. Adapun alasan lain di Kota Solo karena program studi ganda.
“Di tanggal 31 (Januari) itu SMK 2 mengajukan untuk penghapusan data program studi. Syarat untuk penghapusan program studi itu, semua data harus dihapus,” ujar Penginput PDSS SMKN 2 Solo, Joko Widodo.
Berbagai Upaya Dilakukan
Bersambung ke halaman selanjutnya –>