Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP) memuji keputusan bersejarah Norwegian Confederation of Trade Union (LO) yang bersolidaritas untuk Palestina. Sikap itu dianggap sebagai salah satu kemenangan besar bagi gerakan solidaritas global dan dorongan kuat bagi gerakan BDS [Boycott, Divestment and Sanctions movement]. “Jika pendidikan tidak berakhir pada September 2025, Konfederasi Serikat Buruh Norwegia akan bekerja untuk memastikan bahwa Norwegia mulai memboikot ekonomi internasional,” tulis DFLP dalam pernyataannya.
Disarankan juga agar dana pensiun, perusahaan, dan lembaga keuangan, menahan diri untuk tidak berinvestasi di perusahaan yang terlibat dalam pendudukan Israel. DLFP juga mendesak semua serikat buruh untuk meningkatkan kampanye boikot hingga pendudukan di Palestina berakhir.
Begitu pun dengan Komite Nasional BDS Palestina, memberikan semuanya kepada seluruh serikat pekerja di dunia. “Kami sekarang menyerukan kepada semua serikat pekerja di seluruh dunia untuk mengikuti contoh Serikat Buruh Norwegia dan mendukung seruan #BDS untuk mengakhiri keterlibatan yang memalukan dalam pendudukan ilegal Israel, apartheid kolonial-pemukim, dan genosida. Ini adalah kewajiban hukum, bukan sekedar kewajiban etika,” tulis pernyataan dari BDS.
Sebelumnya, lebih dari 1 juta anggota LO memberikan suara mayoritas untuk memboikot Israel sepenuhnya dan menyatakan bahwa mereka telah melakukan genosida terhadap Palestina. “Kami ingin dana tersebut ditarik dari perusahaan-perusahaan yang memiliki kegiatan di wilayah Palestina yang diduduki,” ujar Steinar Krogstad, Wakil Pemimpin LO, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
LO sendiri merupakan konfederasi serikat pekerja terbesar dan paling berpengaruh di Norwegia dan berpihak kepada Parta Buruh yang berkuasa. Pengaruh LO seringkali melampaui isu-isu hak buruh internasional. Sebanyak 88% delegasi memberikan suara terhadap persetujuan gerakan tersebut. Langkah ini merupakan hal bersejarah dalam dunia serikat buruh utamanya di Norwegia.
