More

    Hanya 2% Warga AS yang Percaya Trump Bela Palestina

    Donald Trump bersama Mohammaed bin Salman dan Ahmad Al-Sharaa saat kunjungan ke Saudi (14/5/2025). (Foto: @PressSec/X via thecradle)

    Menurut survei terbaru dari Pew Research Center, pandangan warga Amerika Serikat (AS) terhadap perang Israel dengan Hamas semakin tidak penting dibandingkan tahun lalu. Sebagian warga AS sebanyak 54% memilih perang Israel-Hamas sangat tidak penting bagi mereka pribadi. Sementara sisanya menganggap bahwa perang tersebut penting terutama di kalangan warga berusia 50 tahun ke atas. 

    Pada survei ini juga mengarah kepada orang-orang yang memiliki referensi ke Partai Demokrat dan Partai Republik. Terjadi cukup kesenjangan antara dua partai ini di mana Partai Demokrat banyak didukung oleh orang-orang dewasa dan tua. Sementara Partai Republik cenderung dihuni oleh orang-orang muda. Sementara sebanyak 93% orang Yahudi di AS menganggap bahwa konflik di Palestina sendiri penting bagi mereka pribadi. 

    Lalu bagaimana dengan kaum muslim, protestan, dan katolik di AS? Sebanyak 68% kaum muslim, 66% protestan, dan 56% katolik menganggap isu ini penting. Sementara hanya 47% dari warga beragama atau kepercayaan tertentu di AS yang menganggap konflik tersebut penting. Secara pribadi mereka menganggap bahwa perang ini lebih menjadi kepentingan nasional AS saja. 

    - Advertisement -

    Selain itu, pandangan publik terhadap Israel telah berubah menjadi lebih negatif dalam tiga tahun terakhir ini. Sekitar lebih dari separuh orang dewasa AS, sebanyak 53%, menyatakan pendapat yang tidak baik terhadap Israel. Rataan itu naik dari 42% pada survei Maret 2022, tepatnya sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Begitu pun dengan kepercayaan warga AS kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga masih relatif rendah, yakni hanya sebesar 32%. 

    Survei ini dilakukan pada 24-30 Maret lalu dari 3.605 responden orang dewasa di AS. Survei ini juga dilakukan sebelum kunjungan Netanyahu yang kedua kalinya sejak Donald Trump menjadi Presiden AS. Terkait Trump, survei memaparkan sebanyak 36% warganya yakin presidennya itu memihak Israel. Sementara hanya 2% rakyatnya yang percaya Trump memihak kepada Palestina. Dalam soal ini, ada pun sebanyak 43% menganggap Trump akan adil memihak antara Israel dan Palestina dan rataan survei sisanya memilih abstain. 

    Seperti yang diketahui juga bahwa AS ingin mengambil kendali atas konflik di Gaza. Rupanya, gagasan ini ditentang oleh 62% warga AS berdasarkan hasil suerei Pew Research Center. Bahkan sebanyak 64% warga Yahudi AS yang menentang gagasan Trump tersebut. Ada pun sebanyak 15% mendukung usulan Trump itu dan 22% memilih untuk netral. Trump sempat mengusulkan agar warga Palestina di Gaza ditarik ke luar wilayah. 

    Rencananya Trump akan membangun kembali wilayah tersebut jadi Riviera Timur Tengah. “AS akan mengambil alih jalur Gaza dan kami juga akan bekerja sama dengannya. Kami akan memastikan bahwa proyek ini dilakukan dengan standar kelas dunia. Proyek ini akan sangat bermanfaat bagi rakyat Palestina,” kata Trump, seperti dikutip dari AP News. 

    Pew Research Center juga membandingkan dengan kepresidenan AS era Joe Biden. Orang-orang dewasa Yahudi menganggap bahwa Biden bisa mengimbangi keberpihakannya sebesar 45%. Sementara keberpihakan Biden kepada Israel mencapai angka 13% dan sementara kepada Palestina sebanyak 18%. Artinya, ada kesimpulan bahwa kepercayaan rakyat AS terhadap keberpihakan Biden kepada Palestina sebanyak 18% jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Trump yang hanya mendapatkan nilai 2%. 

    - Advertisement -

    11 COMMENTS

    1. Masih lumayan banyak ya? Harusnya 0%.
      2% itu sekitar hampir 7 juta orang. Bayangkan asa 7 juta orang naif di sekitar anda, itu pasti sangat menyenangkan bagi scammer. Target empuk.

      • harusnya lagi minus 100% ya pak,
        tapi mau berapapun persentasinya, yang pasti sejak lebih dari tujuh dekade, Amerika Serikat yang menjadi ‘Hansip Dunia’, dan sekutunya di Eropa menjadi pusat kendali utama dalam geopolitik dunia. Namun, perkembangan terbaru di Timur Tengah, terutama sejak konflik Israel-Hamas yang meletus pada 7 Oktober 2023, menandai pergeseran signifikan dalam dinamika kekuasaan global.

        Keputusan strategis yang menentukan masa depan dunia tidak lagi dibuat di Washington, London, Kremlin, atau Beijing, melainkan di tangan poros perlawanan, dan pada akhirnya mau tidak mau, suka tidak suka bila tak merubah arah pendekatannya mereka akan di gilas gerbong Persatuan Perjuangan.

        Tanggal 15 Mei 2025,
        RAMAIKAN MEDIA SOSIALMU !!!
        SERUKAN KEMERDEKAAN PALESTINA
        DAN STOP GENOSIDA !!!

        Panjang Umur Palestina

    2. Itu semuanya hanyalah tipu daya. Taktik licik yang harus diwaspadai.
      Sudah banyak kita baca tentang sejarah diplomasi mereka, semua nya pemaksaan kehendak mereka terhadap bangsa lain.
      Cuman kekuatan fisik yang bisa membuat mereka menghargai nilai-nilai kebenaran

      • Alhamdulillah pak,
        belajar dari pengalaman dan akhirnya Poros perlawana mendapatkan poin keunggulan di meja perundingan, semisal pesan dari salah satu petinggi perlawanan “Jangan Bertaruh Ekonomi pada Ilusi Meja Perundingan”, Tidak boleh ada optimisme naif, tapi juga tidak boleh muncul pesimisme yang melumpuhkan. Keduanya hanya akan memberi ruang bagi para spekulan, musuh internal, dan para penari bayangan pasar untuk mempermainkan nasib bangsa. Dengan kata lain: perundingan bukan pelampung penyelamat ekonomi, melainkan potensi ranjau geopolitik.

        Poros Pejuang Perlawanan telah memahami : Antara Dominasi dan Fantasi Panggung. bahwa watak di balik diplomasi trump (penjajah imperiliasis kapitalis), kita (baca: poros perlawanan) mesti melampaui konvensi politis dan masuk ke ranah psikopolitik. Dalam kerangka teori Habermas, tindakan manusia dibagi menjadi tiga: instrumental, strategis, dan komunikatif. Diplomasi sejati lahir dari tindakan komunikatif, di mana kejujuran, rasionalitas, dan kesetaraan jadi fondasi. Namun, Trump adalah anomali.

        Tanggal 15 Mei 2025,
        RAMAIKAN MEDIA SOSIALMU !!!
        SERUKAN KEMERDEKAAN PALESTINA
        DAN STOP GENOSIDA !!!

        Panjang Umur Palestina

      • zionis israel yang perang langsung dengan HAMAS,
        zionis di bantu tolali oleh amriki,
        tapi di amriki sendiri terkenal dengan lobby zionis yahudi yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintahannya

    3. Trump pura-pura bersimpati pedahal sudah jelas nyata trump membunuh warga Palestina, kalau ada yang 2% percaya sama Trump itu aneh sih dan mungkin yang percaya dengan sikap simpati trump ya antek² zionis juga.

      • kenapa harus 2 %.. seharus nya 0 % yang percaya … sebab sebelum ny amerika selalu menggunkan veto di setiap kebijakan yang yang mendukung palestina. walau 80 % negara lain mendukung palestina terkait genosid di palestina

    4. Dunia pasti tidak percaya dengan trum.. sebab sebelumnya amerika selalu menggunakan veto setiap kebijakan pbb yang mendukung palestina.
      Fakta bahwa mayoritas warga AS, termasuk 64% warga Yahudi Amerika, menolak usulan Trump untuk mengambil kendali atas Gaza menunjukkan adanya kesadaran yang tumbuh tentang pentingnya menghormati hak-hak rakyat Palestina. Ini adalah sinyal positif bahwa solidaritas terhadap Palestina semakin meluas, bahkan di tengah komunitas internasional. Keberanian publik menentang kebijakan yang tidak adil memberikan harapan baru bagi perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dan keadilan. Dukungan ini harus terus diperkuat agar masa depan Palestina dapat dibangun berdasarkan hak asasi manusia, keadilan, dan perdamaian yang sejati.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here