More

    Jamuan Mewah untuk Donald Trump di Timur Tengah 

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Timur Tengah, disambut dengan kontrak bisnis bernilai fantastis di tengah genosida yang terjadi di Gaza. Menurut Sekretaris Jenderal Free Palestine Network (FPN), Furqan AMC, masyarakat Indonesia tidak bisa menunggu dan berharap banyak sama negara-negara Arab lainnya yang justru kemaren menyambut presiden AS, negara sponsor genosida, dengan jamuan agung. 

    Dalam lawatannya ke timur tengah, Trump dihadiahi janji investasi kontrak bisnis senilai $ 600 miliar (Sekitar Rp 9.879 triliun) oleh Arab Saudi dan $ 1,4 triliun (sekitar Rp 23.000 triliun) oleh Uni Emirat Arab (UEA) serta $ 1,2 triliun (sekitar Rp 19.200 triliun) dari Qatar. Total Donald Trump meraup $ 3.200 triliun (sekitar Rp 52.000 triliun) dalam lawatannya ke tiga negara Arab tersebut, 13-16 Mei 2025. 

    Sebuah angka yang mencengangkan di tengah pembantaian ratusan ribu warga Gaza. “Trump dalam lawatannya ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar pada 13–16 Mei 2025 membawa pulang kontrak investasi senilai total USD 3,2 triliun (sekitar Rp52.000 triliun). Angka mencengangkan saat warga Gaza tengah dibantai,” ujar Furqan.

    - Advertisement -

    Trump yang membuka perjalanan dinas ke Timur Tengah dengan sejumlah kejutan. Tidak hanya mengamankan janji investasi dari Arab Saudi, tapi juga mengumumkan berakhirnya sanksi terhadap Suriah. “Selama ini AS menyumbang 80 persen lebih senjata yang digunakan Israel untuk melakukan genosida di Palestina. AS adalah sponsor sesungguhnya dari praktik genosida dan terorisme Israel,” sambung Furqan. 

    Paket investasi milik Saudi adalah belanja militer senilai hampir 142 miliar Dollar AS. Bahkan ini disebut sebagai kesepakatan kerja sama pertahanan terbesar yang pernah dibuat AS. Kesepakatan ini mencakup kerja sama dengan lebih dari selusin perusahaan pertahanan AS, meliputi pertahanan udara dan rudal, angkatan udara dan luar angkasa, keamanan maritim, serta komunikasi. 

    Belum jelas juga apakah kesepakatan tersebut mencakup jet tempur Lockheed F-35 yang ikut menjadi bahan pembahasan. Namun nilai keseluruhan paket bisa mencapai 1 triliun dollar AS seiring tercapainya perjanjian tambahan dalam beberapa bulan ke depan. Arab merupakan salah satu pembeli terbesar senjata buatan AS.

    Kedua negara ini telah menjadi sekutu dekat selama beberapa dekade. Berdasarkan kesepakatan tidak tertulis, kerajaan menyediakan minyak dan AS menjamin keamanan dan kelangsungan dinasti al-Saud. Trump dan bin Salman juga menandatangani kesepakatan di sektor energi, pertambangan, dan bidang lain. 

    Trump berupaya memperkuat hubungan dengan Arab guna meningkatkan kerja sama regional dengan Israel dan menjadi penyeimbang terhadap pengaruh Iran. Beberapa tokoh bisnis ternama AS turut menghadiri acara tersebut, termasuk Elon Musk, Sam Altman, Larry Fink, dan Stephen Schwarzman. Trump tampak berbincang dengan sejumlah pejabat tinggi Arab, termasuk Yasir al-Rumayyan, Amin Nasser, dan Khalid Al-Falih. 

    Trump juga meninjau berbagai proyek konstruksi spektakuler bernilai miliaran dolar milik kerajaan. Arab sendiri sedang menjalankan reformasi besar untuk mendiversifikasi ekonomi melalui program Vision 2030. Proyek besar ini digagas demi menyambut berakhirnya era bahan bakar fosil.

    Program itu mencakup proyek-proyek raksasa seperti NEOM dan kota futuristik yang konon lima kali lipat lebih luas daripada Pulau Bali. Meski demikian, pada tahun lalu, sektor minyak masih menyumbang sekitar 62% dari pendapatan pemerintah Arab. Di sisi lain, kerajaan juga terpaksa mengurangi sebagian ambisinya seiring dengan meningkatnya biaya proyek dan anjloknya harga minyak. 

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here