Oleh: Akhamad Syahran*

“Jika kamu ingin menghancurkan suatu bangsa tanpa suara, putus aksesnya terhadap air.”
Di tengah dunia yang dipenuhi dengan deklarasi hak asasi manusia, konvensi internasional, dan janji-janji perdamaian, rakyat Palestina justru menghadapi bentuk penjajahan paling senyap dan mematikan. Perampasan hak atas air. Ketika sebagian besar dunia membahas isu keberlanjutan, perubahan iklim, dan ketahanan air, jutaan warga Palestina justru bertahan hidup dari hari ke hari dengan akses air yang sangat terbatas-bahkan tak layak konsumsi.
Berdasarkan Laporan dari Otoritas Air Palestina menyebutkan bahwa lebih dari 85 persen infrastruktur air dan sanitasi di Jalur Gaza hancur akibat serangan militer Israel. Data yang dirilis Kantor Media Pemerintah Gaza menunjukkan lebih dari 330.000 meter linier jaringan air serta 655.000 meter linier jaringan pipa limbah telah dihancurkan sejak Oktober 2023. Ini bukan sekadar angka—ini adalah bukti nyata dari sebuah tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung di depan mata dunia.
UNRWA melaporkan bahwa lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza kini hidup dalam kondisi darurat air, dan sekitar 97 persen air tanah tidak layak konsumsi. Artinya, hampir seluruh populasi di wilayah ini bergantung pada pasokan yang tidak hanya terbatas, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan.
Apa yang terjadi di Palestina bukan sekadar krisis air akibat kekeringan atau perubahan iklim. Bukan pula sekadar dampak alamiah dari kondisi geografis. Sebaliknya, ini adalah bagian dari mekanisme penjajahan yang sangat terencana dan terstruktur oleh rezim zionis Israel. Dengan kekuasaan militer dan kontrol politiknya, Israel menerapkan kebijakan yang secara sistematis membatasi akses air bagi rakyat Palestina, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.
Lebih dari itu, Zionisme Israel secara rutin menghancurkan tangki air, pipa, dan sumur milik warga Palestina dengan dalih “tidak memiliki izin”, meskipun izin tersebut hampir mustahil didapatkan di bawah rezim militer pendudukan. Dalam banyak kasus, komunitas yang mencoba membangun atau memperbaiki infrastruktur airnya justru diserang atau diancam oleh militer Israel. Ini bukan sekadar diskriminasi—ini adalah pembungkaman kehidupan.
Rezim zionis tidak hanya menjajah tanah, tetapi juga menjajah nafas dan aliran darah kehidupan rakyat Palestina. Dengan mengontrol air, mereka mengontrol segalanya: pertanian, kesehatan, pendidikan, dan bahkan harapan hidup. Tanpa air, tak ada pangan. Tanpa air, tak ada kebersihan. Tanpa air, tak ada masa depan.
Itulah sebabnya krisis air di Palestina tak bisa dipisahkan dari agenda kolonialisme Israel. Ini adalah proyek pemusnahan yang lambat tapi pasti—genosida yang berlangsung setetes demi setetes. Sebuah upaya untuk melemahkan rakyat Palestina secara fisik, ekonomi, dan psikologis, hingga mereka menyerah atau terpaksa meninggalkan tanah air mereka sendiri.
Air: Senjata Diam Penjajahan
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
Artikel ini harus membuka membuka mata kita. Karena krisis air di Palestina itu adalah jelas bukan bencana alam biasa, akan tetapi bentuk penjajahan sistematis yang nyaris tak terdengar.
Dengan mengontrol air, berarti mengontrol hidup… dan ini adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang sangat nyata.
Dunia internasional harus membuka mata lebar lebar dan segera bertindak tegas terhadap kebijakan apartheid air yang diterapkan oleh Israel.
Saat isu perang/konflik bersenjata dimunculkan, masih bisa muncul perdebatan, publik dunia masih menahan diri utk bersuara walau tahu banyak darah mengucur.
Tapi ketika kelaparan ekstrem, akibat blokade bantuan dan penghancuran infrastruktur vital, hingga merenggut nyawa bayi2…..kesadaran publik bangkit serempak, kemarahan global meluap tak terbendung. Semoga ini jadi energi kekuatan menumbangkan kebathilan Israel. Jayalah Palestina.
Senjata air adalah sisi gelap lain dari mesin pembunuh Israel.
Mencegah/merusak/menghancurkan akses air kepada rakyat adalah salah satu ciri khas para penindas yang paling jahat.
Dan pertanyaan untuk kita khususnya di Indonesia adalah apa yang harus kita lakukan agar kejahatan ini berhenti ?
#StopGazaGenocide
#FreePalestine
#FreePalestineNetwork
“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…” Al Anbiya :30. Maka untuk menghapus kehidupan dengan menghilangkan aksesnya terhadap air..itulah niat busuk penjajah menggenosida penduduk Palestine dengan senyap..duniapun diam
Kejahatan sistematis ini tak bisa dibiarkan terus-menerus. Harus ada serangan baliknya, yaitu perlawanan sistematis nan revolusioner. Tak bisa hanya dengan satu kelompok, menggalang persatuan saat ini adalah kebutuhan mendesak.
Krisis air di Gaza merupakan masalah kemanusiaan ysnv mendesak dan memerlukan perhatian Internasional
Perlu di lakukan usaha yang serius dan usaha yang berkelanjutan untuk menyelesaikan masalah air di Gaza
dan meningkatkan kehidupan warga banyak warga Gaza .tidak memiliki akses air minum yang bersih.Kontaminasi air menyebabkan penyebaran penyakit yang terkait dengan air seperti diare dan penyakit kulit. kerjasama intetnasional sangat penting untuk membantu Gaza mengatasi air bersih, dan juga perlu diperlukan upaya diplomatis dan Negosiasi untuk menyelesaikan konflik dan memingkatkan akses.kesumber daya air di Gaza.