More

    Luar Biasa! 50 Siswa Pradita Dirgantara Lulus Beasiswa Kuliah Luar Negeri

    Baik anak yang ingin kuliah di luar negeri, di dalam negeri, kedinasan, hingga TNI/Polri akan mendapatkan bimbingan. Pendampingan pun tidak dilakukan secara instan, melainkan sejak siswa masuk ke SMA tersebut. Mereka telah disiapkan sejak kelas X dan dilakukan pendampingan sejak kelas XII secara intensif. 

    Hal tersebut lewat kurikulum yang dipakai selain nasional ada juga IB. Jadi, saat kelas X, siswa harus memilih subject choice atau subjek pilihan mata pelajaran yang berhubungan dengan kebutuhan studi lanjut mereka. 

    “Jadi kami tidak mau anak tidak siap ketika kesempatan ada. Kami menyiapkan anak-anak sedini mungkin. Ada pendampingan masing-masing peminatan dan eksposur yang tinggi ke anak soal informasi, syarat apa saja, benefitnya apa dan sebagainya,” tutur Isnaini.

    - Advertisement -

    Sebanyak 55 siswa SMA pradita Dirgantara di peminatan perguruan tinggi luar negeri memperoleh Loa (Letter of Acceptance). Ada 50 siswa yang sudah mendapatkan kepastian kuliah luar negeri dengan beasiswa. Sedangkan lima siswa lagi masih berusaha di pengumuman pada Juni 2025. 

    Diharapkan lima orang tersebut bisa diterima di tahap II agar dapat berhasil kuliah ke luar negeri. Para siswa telah diinformasikan soal apa saja yang diperlukan. Termasuk kesadaran biaya yang timbul dari peminatan seperti IELTS, SAT, pendaftaran kampus, dan sebagainya. 

    Sementara pengumuman untuk angkatan baru bakal diumumkan hari ini, Selasa (6/5), sehingga belum dapat menyampaikan presentasi jalur beasiswa dan non-beasiswa atau reguler. Untuk jalur reguler terdapat beberapa biaya antara lain:

    1. DOP (Dana Operasional Pendidikan/SPP): Rp6.425.000 per siswa per bulan
    2. DSP (Dana Sumbangan Pendidikan)/Uang Pangkal: Rp50.000.000 per siswa
    3. Biaya Seragam
    – Putra: Rp6.000.000
    – Putri: Rp6.200.000

    Biaya itu dibutuhkan untuk mendukung para siswa meskipun jalur beasiswa masih ada. Sebab dibutuhkan jalur-jalur reguler untuk memperbaiki fasilitas sekolah ini di waktu ke depannya. Sebab sekolah tidak hanya mengandalkan dana dari yayasan.”Kami tidak bisa mengandalkan yayasan kami terus. Akhirnya ada beberapa jalur yang berbiaya, dan ketika dibandingkan sekolah lain dengan fasilitas dan kurikulum yang sama, harga tersebut masih terjangkau,” kata Novia.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here