Oleh: Fairus Ramadhan*

TUNIS, KabarKampus – Dalam pelaksanaan ujian semester genap tahap ke-1 Universitas Az-Zaitunah yang berlangsung pada 15-17 Mei 2025 di Fakultas Hadharah Islamiyyah. Pelaksanaan ujian ini disambut dengan antusias oleh mahasiswa lokal Tunisia dan mahasiswa asing, salah satunya mahasiswa Indonesia. Adanya pelaksanaan ini untuk melihat kemampuan para mahasiswa dalam berbahasa dan tata cara menjawab persoalan dengan baik.
Universitas Az-Zaitunah, tepatnya Fakultas Hadharah Islamiyyah setiap tahun ajarannya akan melaksanakan ujian akhir semesternya sebanyak dua kali. Di antaranya, ujian akhir semester tahap ke-1 yang dinamakan dengan Ufuqi dan ujian akhir semester tahap ke-2 yang dinamakan Roisi. Perbedaan penamaan ini disebabkan oleh bedanya materi yang diujikan. Kemudian, ujian Ufuqi ini menguji mahasiswa terkait materi pemilihan seperti bahasa Inggris, Prancis, Arab, dan tata cara pendidikan (Tarabush).
Kegiatan ujian dilaksanakan ketika masa pembelajaran sudah selesai, tepatnya setiap semester masa aktif pembelajarannya adalah 5 bulan. Sebelum masa ujian ini, pada 13 April 2025, Rektor Universitas Az-Zaitunah Dr. Abdul Latief Bou Azizie melakukan kunjungan kepada seluruh mahasiswa Indonesia di Sekretariat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia. Beliau menyampaikan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan rasa semangat dalam menyambut masa ujian semester genap ini guna mencapai keberhasilan.
Kebudayaan mahasiswa Indonesia yang dihimpun oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia yang setiap tahunnya terlaksana yaitu menghidupkan lingkungan aktif belajar dan merancang kegiatan pembelajaran secara bersama. Adapun, tujuan budaya yang selalu terjaga tersebut tak lain tak bukan untuk menunjang kegiatan akademik seluruh mahasiswa Indonesia di Tunisia. Kemudian, Pada 13 Mei 2025 Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia Anwar Ibrahim Pulungan, Lc. menyampaikan kepada seluruh mahasiswa Indonesia di Tunisia terkait penonaktifan seluruh kegiatan organisasi selama berlangsungnya masa ujian dengan tujuan tidak mengganggu seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang.
Seperti yang sudah diketahui, hal identik yang terikat dengan ujian adalah tata cara menjawab persoalan yang diujikan. Beberapa universitas di dunia memakai metodologi penjawaban dengan cara menghafal suatu pelajaran. Akan tetapi, berbeda dengan di Tunisia. Hal ini menjadi keunikan dan daya tarik dari universitas di Tunisia.
Seluruh universitas di Tunisia, salah satunya Az-Zaitunah menerapkan tata cara menjawab persoalan yang sangat khas yaitu memakai metodologi perumusan masalah atau yang dikenal dengan Manhajiyyah. Metodologi Manhajiyyah ini serupa dengan struktur pembuatan makalah penelitian. Kemudian, nilai penting dari penerapan metodologi ini pada saat menjawab ujian adalah untuk melatih kemampuan berbahasa dan memberikan kebebasan berpikir kritis kepada mahasiswa terhadap suatu permasalahan yang diujikan.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>