More

    Peduli Pendidikan Inklusif: Liga Mahasiswa Malaysia Bantu Sanggar Belajar yang Diasuh Aktivis Mahasiswa Indonesia di Malaysia

    Oleh: Mansurni Abadi*

    Proses belajar di Sanggar Belajar Beranang, Semenyih, Malaysia. (ist)

    SEMENYIH, KabarKampus – “Pendidikan sejatinya hak semua orang”, Kata Alyaa Hani, pengurus Liga Mahasiswa Malaysia melalui pesan whatsapp kepada penulis Rabu (21/05) saat dalam perjalanan mengantar donasi buku, alat tulis, mainan, dan beberapa alat olahraga ke sanggar belajar untuk anak-anak Indonesia di wilayah Beranang, Semenyih, Malaysia. 

    Barang-barang yang dihantar pada sore hari itu dan diterima oleh pihak sekolah,  merupakan hasil dari pengumpulan donasi selama 2 minggu selepas kunjungan mereka untuk voluntering mengajar pada awal bulan Mei ke sanggar belajar yang terletak di wilayah perkampungan yang didominasi masyarakat Indonesia yang berasal dari Madura, Jawa, dan Minang. 

    - Advertisement -

    Liga Mahasiswa Malaysia merupakan OKP lokal yang baru berdiri sejak 1 tahun dan telah memiliki beberapa cabang di universitas-universitas negeri di Malaysia terutama kawasan Semenanjung. 

    Gerakan non politik ini juga sempat berkunjung ke Indonesia. Mereka juga rutin menjalin hubungan baik untuk berkaloborasi lintas gerakan terutama dalam aspek meningkatkan  wacana ilmu melalui diskusi kritis sampai kepada persoalan solidaritas ketika mendengar adanya represi terhadap gerakan-gerakan mahasiswa Indonesia. 

    Mansurni Abadi bersama anak-anak asuh di Sanggar Belajar

    Sanggar Belajar Beranang merupakan satu dari 65 sanggar belajar atau sekolah alternatif yang setara sekolah dasar di wilayah Semenanjung Malaysia yang jika di wilayah Malaysia timur (Sabah dan Serawak) disebut dengan CLC atau Pusat Pembelajaran Komunitas.

    Digagas oleh tokoh masyarakat Indonesia bersama beberapa aktivis Mahasiswa Indonesia di Malaysia sejak 2023, sanggar yang memiliki 19 murid itu sudah 3 kali menerima KKN internasional dari beberapa kampus di Indonesia, “Terakhir pada bulan September dari Universitas Darussalam Gontor”, kata salah seorang guru di SB Beranang. 

    Pemberian bantuan oleh Liga Mahasiswa Malaysia, merupakan bukti kepedulian terhadap pendidikan inklusif terhadap komunitas migran yang sudah berkontribusi terhadap nadi perekonomian di Malaysia.  

    Sebagaimana yang kita ketahui, Malaysia masih menjadi tujuan favorit warga Indonesia untuk berkerja. Seringkali selepas datang ke Malaysia mereka kemudian berkeluarga yang berdampak pada pendidikan anak-anak mereka yang tidak bisa dilakukan di sekolah lokal Malaysi.

    Oleh karena itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melalui atase pendidikan dan atas kerja-kerja kolektif dari warga Indonesia sendiri, baik yang berasal dari elemen buruh dan pelajar mengusulkan pendirian sanggar belajar yang bisa memberikan pengetahuan dasar seperti baca, tulis, menghitung. Ijazah resminya setara sekolah dasar yang dapat digunakan ketika mereka kembali ke Indonesia. 

    *Mahasiswa Indonesia di Malaysia

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here