More

    1,1 Juta Anak Gaza Hidup dalam Mimpi Buruk

    Osama Al-Riqib, seorang anak berusia 5 tahun, menderita penurunan berat badan dan kelemahan tulang akibat kekurangan gizi yang disebabkan oleh penutupan penyeberangan dan bolkade masuknya makanan ke Gaza. (Foto: Telegram FPN)

    Akses terhadap makanan dan bantuan lainnya di Gaza semakin langka karena Yayasan Kemanusiaan Gaza menutup semua lokasi mereka akibat beberapa penembakan yang mematikan di sana. Juru bicara UNICEF, James Elder dan Chris Jansing merinci krisis yang semakin memburuk. Elder telah menunjukkan trauma psikologis yang dialami oleh anak-anak di Gaza saat berkunjung ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di bagian tengah Jalur Gaza. 

    Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram miliknya, Elder menceritakan kisah seorang gadis berusia 11 tahun bernama Jina yang lumpuh dari pinggang ke bawah setelah serangan udara pada dua hari lalu. Bahkan Jina masih sama sekali tidak menyadari apa yang terjadi kepadanya. Sekarang ia dalam keadaan putus asa yang mendalam dan hanya ingin keluar dari tempat tersebut.

    “Tetapi dia tidak bisa mendapatkan evakuasi medis. Dokter meyakinkan saya bahwa saat ini tidak ada kemungkinan untuk mengobati kelumpuhannya. Jika kita mempertimbangkan bahwa setiap kelas memiliki 25 anak, ini berarti bahwa setara dengan 2.000 kelas anak-anak yang telah terkena dampak bencana ini. Oleh karena itu tragedi ini harus berakhir,” ujar Elder seperti dikutip dari Dawn. 

    - Advertisement -

    Ia juga mengaku bahwa peperangan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza. Maka UNICEF terus berulang mendesak tentang perlunya gencatan senjata kemanusiaan sesegera mungkin agar bantuan dapat mengalir dan anak-anak yang diculik bisa dibebaskan. Selain itu, UNICEF juga memohon agar pembunuhan kepada anak-anak segera dihentikan. Ketakutan jumlah kematian anak-anak yang terbunuh terus meningkat. 

    “Ketakutan terbesar kami tentang jumlah anak-anak yang dilaporkan terbunuh menjadi puluhan, kemudian ratusan, dan akhirnya ribuan, menjadi kenyataan dalam waktu dua minggu. Jumlahnya sangat mengejutkan. Dilaporkan lebih dari 3.450 anak terbunuh. Yang mengejutkan, jumlah ini meningkat secara signifikan setiap hari. Gaza telah menjadi kuburan bagi ribuan anak. Ini adalah neraka bagi semua orang,” ujar Elder seperti dikutip dari situs UNICEF. 

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    3 COMMENTS

    1. Setiap kali baca berita Gaza, dada ini sesak. Terus berdoa, terus bersuara. Jangan biarkan tragedi ini menjadi hal biasa di mata dunia.
      Bayangkan kalau ini terjadi pada anak-anak kita sendiri. Diam adalah bentuk persetujuan. #SaveGaza

    2. Sungguh tragedi yang mencabik-cabik perasaan.
      Setiap kali mengingat dan menyaksikan penderitaan anak-anak ini, tak tega rasanya duduk tenang, menikmati makan dan minum tanpa berbuat apa-apa.
      Yaa Allah, tunjukkan dan kuatkan hati kami agar bisa tetap istiqomah di jalan-Mu.

    3. Masa depan anak anak adalah masa depan sebuah bangsa,jika masa kanak-kanak sudah dihancurkan bagaimana dengan masa depan bangsa nya, sepertinya itu adalah tujuan zionis untuk menghancurkan bangsa Palestina.
      Ayo bergerak jangan diam, karena diammu membunuh anak anak palestina.
      Semoga Allah menyegerakan azab untuk zionis laknatullah

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here