ABC AUSTRALIA NETWORK
Chrissy Arthur
Seorang turis backpacker asal Jerman yang tersesat di pedalaman Australia harus bertahan hidup berminggu-minggu dengan cara memakan lalat, sebelum akhirnya ditemukan hari Kamis (7/3/2014).
Daniel Dudzisz, yang berusia 26 tahun, dilaporkan hilang bulan lalu saat melakukan perjalanan antara kota Windorah dan kota Jundah, yang terletak di negara bagian Queensland.
Kamis sore lalu, Ia akhirnya ditemukan oleh seorang pengendara di dekat sungai Cooper, yang terletak di kota Windorah.
Inspektur Polisi Mark Henderson mengatakan bahwa Dudzisz tersesat di daerah hutan di antara dua titik banjir sungai Barcoo selama sekitar 10 hari.
“Ia melihat ada helikopter-helikopter yang mencarinya, namun mereka tak bisa melihat dia, karena tertutup pohon” jelas Henderson.
Demi bertahan selama banjir, Dudzisz memakan lalat dan berjalan mengarungi banjir.
“Kalau tak saya dengar sendiri, sebenarnya yang mendengar sendiri itu petugas-petugas saya, mereka bilang mereka tak akan percaya,” ucap Henderson.
“[Dudzisz] berkelakar bahwa Ia tak akan lapar di daerah pedalam Australia karena begitu banyak lalat yang bisa dimakan untuk mendapat protein. Saat meninggalkan Windorah, Ia membawa sereal dan kacang-kacangan dalam kaleng, tapi itu cepat habis, dan Ia bercerita sejak itu Ia memakan lalat.”
Dudzisz menolak menjalani perawatan medis di Windorah, aku Henderson. “Jelas, Ia lapar, tapi selain itu Ia tampak cukup baik.”
Menurut kepolisian, bulan lalu sang wisatawan berjalan melalui negara bagian New South Wales dan Queensland, namun selama itu Ia selalu berhubungan dengan polisi.
Namun, saat meninggalkan Windorah tanggal 17 Februari lalu, untuk berjalan sejauh 90 kilometer ke kota Jundah, polisi tidak mendengar kabar darinya. Pencarian di jalur udara dan darat pun dilakukan, namun gagal.
Pihak berwenang khawatir karena Dudzisz memiliki persediaan makanan terbatas dan menderita diabetes, yang membuatnya tergantung pada insulin.
Saat keluarganya di Jerman dihubungi seiring jalannya pencarian, mereka mengaku tak khawatir, karena Dudzisz bisa menjaga diri dalam perjalanan-perjalanan serupa di masa lalu.
Menurut Henderson, Dudzisz menyesal karena pihak berwenang mencari-carinya, tapi Ia tetap bertekad untuk berjalan ke Wilayah Utara Australia.
“Ia telah membuat perjanijan bahwa Ia akan berjalan di jalan utama,” ucapnya. []