Anak-anak berkejaran. Ibu-ibu sibuk memilih busana muslim. Di sudut lain, ada pula yang terlena dengan aroma beragam masakan khas nusantara. Lalu, ada penyanyi Fadly PADI yang tampil membawakan lagu-lagu religi. Begitulah suasana Ramadan Family Day di Melbourne, Australia, Sabtu (21/6/2014).
Acara menyambut datangnya bulan ramadan ini, digelar di halaman Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di kawasan Queens Road dekat Albert Park. Halaman luar kantor telah dipenuhi oleh warga Indonesia sejak pagi hari.
Sejumlah stand menjual makanan khas Indonesia, mulai dari nasi kuning, pempek, sate, hingga sejumlah kue-kue khas jajanan pasar.
Tak hanya itu, ada pula yang menjual baju dan perlengkapan Muslim dan stand khusus yang menjual perlengkapan anak-anak.
- Advertisement -
“Tujuan dari acara ini adalah agar Ramadan di Melbourne bisa terasa lebih hidup,” ujar Rian Nugraha, Direktur Madania Foundation yang juga menjadi penyelenggara acara ini.
Sejumlah kegiatan digelar dalam acara ini, diantaranya ada penampilan seni dan budaya Indonesia, talk show, dan acara khusus bagi anak-anak.
Pihak penyelenggara yang bekerja sama dengan PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional mendatangkan Ustadz Hatta Syamsudin, yang memberikan ceramah soal Ramadan.
“Meski musim dingin, Anda tetap semangat untuk berpuasa? Meski cuaca menusuk, Anda siap pergi ke Masjid di malam hari?” tanya Ustadz Hatta di atas panggung.
Para pengunjung pun mengatakan, “Siap”. Bulan Ramadan di Australia pada tahun ini jatuh di musim dingin, yang artinya umat Muslim menjalankan puasa kurang lebih 12 jam.
Imsak di Melbourne sekitar pukul 6 pagi, sementara buka puasa biasanya sebelum pukul setengah enam sore.
Di akhir acara, penyanyi pentolan kelompok musik Padi, Fadli Arifuddin tampil membawakan empat buah lagu.
Penampilannya kali ini sedikit berbeda, karena tidak menyanyikan hits lagu-lagu Padi, melainkan lagu-lagu religi. Salah satunya adalah lagu ‘Demi Masa’ yang dipopulerkan oleh Raihan, kelompok Nasyid asal Malaysia.
Dalam kesempatan itu pula, Fadli menggalang dana untuk Sekolah Alam Indonesia. Para warga bisa mendapatkan sertifikat bukti telah membantu Sekolah Alam Indonesia. Besarnya sumbangan berkisar 50 hingga 100 dolar Australia.
Sekolah Alam Indonesia adalah sekolah komunitas yang ada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekolah komunitas ini menitikberatkan pada pendidikan karakter dan lingkungan dengan tidak ada kepemilikan individu. Pemilik sekolah adalah para guru, orang tua, siswa dan karyawan.
“Saya merinding, benar-benar tak menyangka. Begitu banyak warga Indonesia yang antusias untuk membantu kami,” ujar Fadli kepada reporter ABC, Erwin Renaldi usai manggung.
Sementara itu Ostra Saleh dari Komunitas Muslim Indonesia di Victoria mengatakan umat Muslim Indonesia di Victoria sangat beragam.
“Karena mereka berasal dari sejumlah daerah, tetapi tetap menjaga persatuan yang ada dan justru semakin memperkaya komunitas Islam disini,” ujar Ostra.
Dewan Imam di Australia masih belum memastikan jatuhnya hari pertama bulan Ramadan. Tetapi diperkirakan sekitar tanggal 29 atau 30 Juni mendatang.[]