More

    Koleksi Galnas Balik Kampus

    Sebanyak 40 karya seni rupa koleksi Galeri Nasional Indonesia di pamerkan di Bandung. Sebagiannya dipamerkan di Galeri Soemardja Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Bandung dari tanggal 13 hingga 23 Juli 2018.

    Pameran yang dikuratori oleh Rizki A. Zaelani dan Diyanto ini menyajikan tema “Balik Bandung”. Tema ini sebagai gambaran kepulangan atau balik kampung bagi karya-karya yang diciptakan atau lahir di Bandung.

    Sehingga sebagian besar diantara karya seni rupa baik lukisan maupun patung yang dipamerkan berasal dari seniman jebolan FSRD ITB Bandung. Diantaranya adalah, karya Abay D. Subarna yang menyelesaikan pendidikannya di FSRD ITB tahun 1969. Karya Abay yang dipamerkan berjudul Al-Alaq.

    - Advertisement -

    Selain itu adalah karya Nyoman Tusan, lulusan FSRD 1960 dengan lukisan yang dipamerkan berjudul “Pemandangan Alam”. Kemudian karya  Ahmad Sadali lulusan FSRD ITB tahun 1953. Karya Sadali yang dipamerkan berjudul “Gunung Emas”.

    Ada sekitar 17 karya lainnya yang di pamerkan di Galeri Soemardja ITB. Sementara sisanya dipamerkan di Gedung Pengembangan Pusat Kebudayaan Jawa Barat.

    Kota Bersamainya Pemikiran  Modern

    Bandung bagi dua kurator diibaratkan sebagai kota bersemainya pemikiran  modern dan gagasan modernisme seni dengan watak dan pencapaian yang berbeda. Bahkan tak pernah sama dengan yang bisa ditemukan di tempat lainnya di Indonesia.

    Perkembangan seni rupa Bandung juga berpengaruh pada perkembangan seni rupa Indonesia. Namun watak Bandung tetap ada di tempat asalnya dan terus berkembang saat ini.

    Menurut Rizki perkembangan seni rupa Bandung tidak hanya mengenal perkembangan seni rupa abstrak. Tetapi juga karakter perkembangan seni rupa yang berbeda-beda.

    Namun meski berbeda-beda perkembangan seni rupa Bandung selalu tertarik pada tema kemajuan dan perintisan dalam seni rupa. Dengan manifestasi ekspresi yang berbeda-beda.

    Sehingga baginya, istilah Balik Bandung berkaitan dengan ingatan mengenai pesona olah raga sepak bola. Di dalamnya tercatat pengalaman tentang kemahiran tendangan gerakan salto ke belakang. Sehingga gerakan Balik Bandung dimaknai sebagai “kepiawaian teknik ala Bandung”.

    “Kepiawaian semacam itu turut menggerakkan tujuan dilakukannya pameran karya pilihan koleksi Galeri Nasional Indonesia di Bandung dengan semangat untuk mengingat masa depan dan menemukan masa lalu seni rupa Bandung,” ungkap Rizki.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here