More

    Sosial Enterpreneur Ala Aktivis Kampus Ciputat

    Ahmad Fauzan

    Namanya Ahmad Tabrizi, mahasiswa ilmu ekonomi pembangunan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sudah empat bulan ini ia sibuk beternak ikan dan berkebun bersama masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Ia tengah mendapat beasiswa dari Bank Indonesia. Sebagai aktivis mahasiswa dan enterpreuner, ia diutus utus Bank Indonesia mengikuti program Indonesian Leader Camp di Kampus UI depok. Berikut petikan wawancara mahasiswa asal kampus Ciputat ini.

     

    - Advertisement -

    Kamu mahasiswa yang gimana sih, kok bisa ikut program ILC?

    Saya mendedikasikan diri sebagai aktivis berprestasi, saya sering demo dan turun ke jalan menuntut dituntaskannya kebodohan dan kemiskinan, namun saya tidak mau ketika orang lain bertanya soal prestasi akademik, IPK-nya kecil. Menjadi aktivis harus berprestasi. Saya adalah mahasiswa yang bermanfaat buat lingkungan sekitar. Sekarang saya membentuk KUBE (kelompok usaha bersama) di daerah Sepatang, Tanggerang. Bergerak di bidang perikanan dan perkebunan. Perikanan terkait ikan Mujair dan Lele sedangkan perkebunan terkait dengan kangkung, bayam, sawi, dan kemanggi. Saya melakukan pendampingan dan pembinaan.

     

    Kenapa memilih bertenak ikan dan berkebun, ada hubungan dengan kuliah kamu?

    Pengalaman KKN saya gunakan untuk membangun kampung sendiri. Daerah saya sendiri hampir sepertiganya mempunya satu kolam ikan, juga tak sedikit berpenghasilan dari sayur mayur. Masalah mereka masih menggunakan cara tradisional. Mereka membutuhkan ilmu managemen. Yang terjadi adalah satu bulan ini panen, tapi bulan besok kosong. Dengan managemen akan ada keuntungan berkelanjutan.

     

    Pelajaran yang kamu dapat?

    Pelajaran saat terjun ke masyarakat adalah jangan membantu masayarat yang belum siap dibantu. Misalkan dalam menjalankan program pemerintah menyalurkan bibit lele ke satu desa atau kelurahan yang masyaraktnya belum siap untuk dibantu, bibit itu akan di jual lagi. Itu terjadi karena tidak ada pendampingan, salah satunya dari mahasiswa sebagai agen of change mengarahkan pembagian bibit tersebut dan mendampingi pengaturan managemennya.

    Selain itu?

    Uang yang saya dapat saat mendahulukan kepentingan bersama adalah saat membeli traktor, lahan yang saya miliki bisa menggunakan traktor tersebut. Mencari modal saat turun sendiri itu sulit, ketika memiliki lembaga itu lebih mudah.

     

    Apakah kamu anggap pemerintah nggak mampu atau salah dalam menyejahterakan masyarakat?

    Pemerintah programnya sudah baik, hanya saja di tingkat desa, kecamatan atau kabupaten ada kecurangan. Pemerintah harus membuat program yang membuat masyarakatnya mandiri. Jangan membuat program yang membodohi masyarakat, seperti BLT. Pemerintah harusnya melakukan pendampingan kewirausahaan.

     

    Setelah lulus mau ngapain?

    Saya akan bergerak dibidang sosial eunterpreanure. Jadi sosial eunterpreneur adalah memahami masalah-masalah masyarakat, jiwa eunterperenur itu digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah masyarakat. Ke depan saya mencoba membuat perusahaan yang bergerak di bidang makanan yang bisa menyaingi KFC, the cost, dan sebagainya. Dapat memberikan pekerjaan bagi orang yang membutuhkan pekerjaan karena tidak semua mahasiswa punya jiwa bisnis, karenanya saya harus mendedikasikan untuk membuat lapangan kerja bagi mereka.[]

    - Advertisement -

    3 COMMENTS

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here