More

    Arsanesia Melestarikan Budaya Dengan Game

    Alwan Ramdhani

    Si Pitung, Si Pintar Berhitung salah satu projek ARSANESIA. Desain oleh RIZKY WINANDA

    Berawal kegeraman atas terhadap produk games yang dimainkan hanya bersifat hiburan, beberapa orang mahasiswa ITB mengembangkan permainan game yang menghibur dan mendidik. Mereka berkomitmen membangun perusahaan hiburan digital terbesar dalam melestarikan serta memperkenalkan budaya Indonesia.

    Tim ini menamakan diri, ARSANESIA yang mereka ambil dari bahasa sansekerta yang berarti kesenangan dan kegembiraan serta kata Yunani Nesos (pulau) yang mereka padukan dengan kata Indonesia sebagai visi dan misi membangun perusahaan game yang bercitarasa budaya dalam negeri.

    - Advertisement -

    Salah satu produk yang dihasilkan para mahasiswa kreatif ini seperti Gamelan Player.Ini adalah aplikasi simulator musik mobile yang memberi pengalaman bermain dan belajar musik tradisional Indonesia. Tak hanya sampai disitu, Arsanesia tengah mengembangkan game Arjuna the Archer, 5 Pandawas, Komodo Paradise, Pitung The Bulletproof, Prambanan Temple.

    Para mahasiswa ini ingin meloncat lebih tinggi mewujudkan mimpinya. Produk yang mereka kembangakan dijual melalui aplikas telepon seluler. Mereka pun memiliki komitmen  untuk membuatkan produk yang unggul dan menjawab tantangan.”Sebagai sebuah tim, kami siap untuk memanggil imajinasi, memprovokasi akal dan pengetahuan, dan membangkitkan semangat dan emosi,” ujar Adam salah seorang pendiri.

    Mereka ingin mengembangkan produk aplikasi berbasis internet dan serta yang tidak terkoneksi. Permainan yang kembangkan ditargetkan bisa dinikmati semua kalangan usia. Dimana menerka menargetkan produk Arsanesia pada pengguna ponsel dengan koneksi internet dan dalam produk smartphone seperti iPhone, Android serta Nokia.

    Produk pertama Game. Mereka kerjakan mulai prose perancangan, desain, hingga implementasi. Namun karena latar belakang para perintis hanya berasal dari dari jurusan Sistem dan Teknologi Informasi, mereka pun mengajak teman sekampus di lingkungan Tamansari dari Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual untuk bergabung.

    Menurut mereka, bisnis kreatif dibidang IT khususnya aplikasi mobile sangatlah cerah. Bahkan pada beberapa betahun mendatang, perbandingan smartphone dengan komputer desktop bisa mencapai 4 berbanding 1. Cita-cita Arsanesia , perusahaan yang dibangun dengan patungan ide dan modal pribadi ini, tidak ingin berhenti menjadi pengembang aplikasi mobile.

    ”Ini hanyalah stepping stone kami,” ujarnya. ”Mimpi kami ingin mengantarkan budaya, tradisi, cerita, dan nilai-nilai yang ada di Indonesia menjadi sebuah permainan yang bisa dinikmati oleh jutaan anak di seluruh dunia,”

    Hal ini, sebagai ajang pembuktian anak muda Indonsia, bisa membawa cerita rakyat  ke layar lebar, hingga menyejajarkan karakter-karakter asli Indonesia dengan tokoh yang saat ini diminati anak Indonesia seperti Upin Ipin, Spiderkanman, Mickey Mouse, Doraemon, dan lain-lain.

    ”Kalau Disney punya Disney Land, nanti Indonesia akan punya Arsa Land.”

    Saat ini Arsanesia telah meluncurkan dua produk dan telah dipasarkan ke seluruh dunia. Karya mereka telah diunduh dan dipakai oleh ribuan pengguna dari seluruh dunia. Pengguna produk game tradisi ini berasal dari 157 negara di Dunia, seperti Itali, Jerman, Perancis, India, Singapore, Malaysia, Turkey, Amerika, dan wilayah lain.

    ”Mengembangkan usaha ini adalah passion kami. Kami tidak mengalami kesulitan untuk mengorbankan waktu bermain atau waktu tidur kami untuk bekerja. Memang terkadang kami harus meninggalkan kuliah untuk mengisi sebuah acara, “ kata Adam.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here