More

    Kebijakan Revolusioner Rektor UGM

    Ahmad Fauzan Sazli

    Eko Nurcahyo Pratomo, mahasiswa jurusan Kimia FMIPA UGM. Eko masuk lewat beasiswa Bidikmisi. Ia dibebaskan biaya kuliah hingga delapan semester. Selama kuliah Eko mendapatkan uang saku sebesar Rp 600 ribu per bulan.

    YOGYAKARTA, KabarKampus– Universitas Gajah Mada (UGM) menepis bahwa kuliah hanya untuk orang kaya. Kini 10.700 mahasiswa baru gratis masuk UGM. Kebijakan ini diambil agar mahasiswa kurang mampu dapat kuliah di UGM.

    Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno mengatakan, kebijakan pembebasan SPP dan SPMA kepada keluarga berpendapatan terendah terbawah sebagai bentuk Komitmen UGM untuk meningkatkan akses pendidikan terhadap mahasiswa kurang mampu.

    - Advertisement -

    “Kami fokuskan pada SPP dan SPMA. Intinya kami memulai dari situ, sambil menunggu kewajiban dari pemerintah yang komprehensif mengcover biaya pendidikan perguruan tinggi,” kata Pratikno.

    Menurutnya, UGM tetap harus menjaga akses masyarakat dari seluruh pelosok Indonesia untuk masuk ke UGM. “Ini sesuai dengan mandat dan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional dan universitas kerakyatan,” jelas Pratikno.

    Pratikno mengungkapkan, selama kuliah para mahasiswa yang berprestasi nantinya berhak mengajukan penawaran memperoleh beasiswa dari pihak ketiga. Sampai saat ini sekitar 43,2 % seluruh mahasiswa UGM telah mendapatkan beasiswa yang berasal lebih dari 60 lembaga, dengan jumlahnya beasiswa mencapai Rp 61,3 miliar.

    Pembebasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebesar 10.700 itu diberikan selama satu semester bagi seluruh mahasiswa baru yang terdiri dari 7.200 mahasiswa S1 dan 3.500 Diploma.

    Selain itu sebanyak 1.280 mahasiswa mendapatkan pembebasasn sumbangan SPMA. Dan sebanyak 1.102 mahasiswa miskin penerima beasiswa Bidik Misi yang kuliah gratis selama 8 semester.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here