More

    Ketika Alam Semesta Mengikuti Apa yang Kita lakukan

    Firzananda
    Di zaman yang segalanya serba praktis ini, manusia dituntut untuk hidup dengan gaya yang instan. Jika sudah demikian, maka sangat sedikit manusia yang memperhatikan pelestarian alam dalam setiap aktivitas mereka sehari-hari.

    Usia bumi yang bertambah, mengakibatkan tubuhnya menjadi semakin tua dan renta. Namun, sangat disayangkan ketika kondisi bumi seperti ini, masih banyak masyarakat bumi yang tidak mempedulikannya, sehingga dikhawatirkan akan mempercepat bumi untuk menemui “ajalnya”.

    Meningkatnya suhu alam secara berlebihan adalah efek pemanasan global secara umum. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan-perubahan, seperti mencairnya es dikutub utara dan selatan sehingga menyebabkan naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah pola presipitasi.

    - Advertisement -

    Selain itu, akibat lain yang ditimbulkan adalah hilangnya gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan berpengaruh buruk pada hasil pertanian,

    Kita sering mendengarkan kata global warming. Sebuah kata yang hadir disaat kita baru menyadari ternyata bumi mulai lelah. Tapi, mengapa hal itu tidak membuat penduduk bumi peka terhadap lingkungan dan merenovasi gaya hidupnya? Alasannya karena mereka hanya mendengar dan menyampaikan gagasan tanpa mencoba untuk mengimplementasikannya. Kondisi ini harus segera kita waspadai, mengingat dampak buruk bagi masa depan makhluk hidup.

    Persoalan yang Menimbulkan Pemanasan Global
    Secara garis besar, ada beberapa persoalan yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Diantaranya adalah efek rumah kaca, variasi matahari, efek umpan balik, kurangnya penghijauan, menipisnya lapisan ozon, serta banyaknya gas freon dan neon yang keluar dari bumi. Sebelum itu, kita harus sadar bahwa persoalan-persoalan besar itu terjadi karena disebabkan oleh banyaknya permasalahan kecil yang sering kita abaikan. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari, minimnya penggunaan sepeda, banyaknya pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak, penebangan hutan secara liar, serta pemakaian plastik secara berlebihan.

    Sebuah Solusi Sederhana yang Ditawarkan
    Kita semua memahami bahwa salah satu upaya pencegahan pemanasan global adalah dengan cara memperbaiki gaya hidup. Gaya hidup yang serba praktis. Sebuah kebiasaan yang secara tidak langsung berakibat pada rusaknya alam. Coba kita bayangkan, jika penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak berkurang dan diganti dengan sepeda atau sejenisnya, maka karbon monoksida (CO) di alam pun akan berkurang. Jika sudah begitu, udara akan terhindar dari polusi yang mengakibatkan kita bisa kembali menghirup udara segar. Di sisi lain, mari kita renungkan bersama jika pemakaian kantong plastik diganti dengan sebuah tas ramah lingkungan yang sudah dirancang khusus secara permanen atau botol minuman plastik diganti dengan tumbler (botol minuman) yang dapat digunakan berkali-kali, maka kita akan menolong bumi dari unsur karbon yang tercemar karena proses penguraian plastik itu membutukan waktu bertahun-tahun lamanya. Melakukan reboisasi dan melestarikan tumbuhan yang dimulai dari lingkungan sekitar kita. Sangat sederhana, bukan?

    Ayo mulai Beraksi!
    Hari ini, penulis beserta teman-teman yang sudah terlebih dahulu melestarikan alam mengajak seluruh penduduk bumi, khususnya pembaca tulisan ini untuk merubah gaya hidupnya menjadi sederhana dan ramah lingkungan. Diawali dari diri sendiri untuk menyelamatkan bumi ini dari “penyakit” yang menggerogoti dan semakin parah.

    Maka dari itu, jangan lagi mengulur waktu untuk beraksi demi keselamatan alam serta generasi bumi. Mulai dari alam sekitar kita, maka alam semesta pun akan ikut merasakan hasil dari perbuatan kita! []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here