More

    Bumi-ku Sekarang untuk Kehidupan Mereka

    Ghea Chikarrani Zazqia Fauzi – Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pangkalpinang

    Green Lifestyle. Mungkin tidak asing lagi di pendengaran kita. Dimana sekarang  Green Lifestyle sendiri menjadi perbincangan hangat di Indonesia maupun dunia. Sebenarnya apa Green Lifestyle itu? Dan apa kaitannya dengan Global Warming?

    Green Lifestyle adalah budaya yang mencangkup tingkah laku manusia dalam keseharian yang berorientasi ke arah pelestarian lingkungan atau bisa disebut pola hidup ramah lingkungan. Dapat mengatur dan menggunakan sumber daya alam secara bijak, yaitu menerapkan gaya hidup Green Lifestyle dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya alam. Tetapi meminimalkan dampak sumber daya alam tersebut yang dapat merusak lingkungan bahkan menyebabkanGlobal Warming.

    - Advertisement -

    Terbiasa dengan gaya hidup acuh tak acuh terhadap sampah memang sulit dihindari. Padahal jika mengikuti trend Green Lifestyle sampah yang tidak berguna dapat didaur ulang menjadi benda yang kaya manfaat dan mengurangi populasi sampah di bumi.

    Penggunaan sampah kertas dan plastik juga dapat diminimalisir dengan menggunakan atau mendaur ulang kertas koran yang tidak terpakai. Sama halnya dengan plastik, banyak cara yang dapat dilakukan dalam mengolah plastik. Tak jarang kerajinan daur ulang berbahan dasar plastik di perdagangkan. Bahkan sekarang telah dijumpai bank sampah yang dapat menukarkan sampah dengan uang. Hal ini membuktikan jika mengikuti trend Green Lifestyle, hanya dari sampah saja dapat memperoleh penghasilan yang cukup menguntungkan.

    Terlalu sempit jika pola hidup ramah lingkungan hanya mencangkup sampah, sedangkan bumi terlalu luas untuk diperbaiki. Global warming yang mengancam bumi dan lapisan ozon yang mulai menipis, yang mengakibatkan mencairnya es di kutub sehingga terjadinya kenaikan permukaan air laut yang cukup sighnifikan setiap tahunnya, perubahan musim yang ekstrim, dan bahaya yang datang dari luar angkasa karena bumi telah kehilangan pertahanan paling luarnya yaitu ozon yang dapat mengurangi masa meteor yang jatuh ke bumi, juga menyebabkan bumi menerima gelombang elektromagnetik atau badai matahari lebih besar yang berakibat kacaunya magnet bumi sehingga merusak perangkat elektronik dan sistem navigasi yang ada di bumi.

    Jika diterapkannya pola hidup ramah lingkungan (Green Lifestyle) yaitu mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang bahan bakarnya mengandung karbon, yang menyebabkan lapisan ozon menipis.

    Dengan pola hidup ramah lingkungan penggunaan kendaraan bermotor dapat digantikan dengan penggunaan angkutan umum yang dapat mengurangi karbon juga dapat mengatasi kemacetan, dan juga penggunaan sepeda yang dapat mengurangi kandungan karbon di bumi juga dapat menerapkan pola hidup sehat.

    Penggunaan kendaraan bermotor juga dapat digantikan dengan kendaraan listrik, karena listrik menghasilkan sedikit karbon dibandingkan kendaraan bermotor. Dan disempurnakan dengan menggunakan listrik seperlunya saja, menggunakan lampu yang hemat energi, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali yang dapat menyerap karbon di bumi.

    Jika pada tahun 2012 dunia menghasilkan hampir 54 juta ton sampah. StEP Inisiative memperkirakan pada tahun 2017 dunia memproduksi sampah sekitar 33 persen atau 72 juta ton. Berat sampah ini sebanding dengan 11 kali berat Piramida Agung di Giza. Bagaimana populasi sampah 35 tahun kedepan?

    Manfaat Green Lifestyle tidak hanya dirasakan sekarang tetapi sangat menentukan nasib anak cucu kita kelak karena kita tidak mewariskan bumi ini kepada anak cucu kita, melainkan kita hanyalah meminjam bumi ini dari mereka.  []

     

     

    Daftar Pustaka

    http://duaanak.com/berita-utama/awas-penduduk-usia-produktif-hasilkan-sampah-lebih-banyak

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here