More

    Implementasi Paperless di Era Informasi : Langkah Cerdas Peduli Lingkungan

    Arif Rohman Khakim

    Isu akan permasalahan lingkungan sekarang ini telah menjadi “konsumsi” harian masyarakat. Penebangan hutan, polusi, sampah, bahkan krisis energi adalah bentuk realita permasalahan lingkungan. Bahkan eksistensi manusia kini diasumsikan menjadi latar belakang permasalahan yang ada. Berbagai inovasi telah dikembangkan seiring dengan kompleksnya masalah yang ada.

    Permasalahan lingkungan sendiri menjadi bentuk tanggungjawab bersama yang belum disadari semua pihak. Oleh karenanya, upaya komprehensif dari hal-hal sederhana yang berkelanjutan sebagai solusi cerdas masalah lingkungan.

    - Advertisement -

    Disisi lain, abad kedua puluh satu dikenal sebagai era informasi[1] dimana semua berbasis digital telah diterapkan dalam keseharian masyarakat. Implikasinya adanya perubahan gaya hidup  masyarakat terutama yang berkaitan dengan tekstual dan visual. Perkembangan teknologi yang pesat memberikan arah baru kepada masyarakat untuk menerapkannya dalam banyak hal. Teknologi informasi dan komunikasi sendiri dapat menjadi sarana dan solusi cerdas sesuai permasalahan era masa kini.

    Paperless sebagai bentuk baru dari kertas konservatif serta sebagai upaya mengurangi limbah kertas dan permasalahan lingkungan yang dihasilkan produk kertas. Dikutip dari www.totallypaperless.com (2014), paperless menggabungkan sejumlah disiplin ilmu, termasuk menyimpan dokumen kertas elektronik, tetapi juga mencakup data pengelolaan audio, data video, dan catatan data. Paperless juga menjadi “style” baru perkembangan teknologi ramah lingkungan yang belum banyak diterapkan. Keberadaan paperless sebagai inovasi solusi belum diterapkan banyak bidang baik dalam pendidikan, pemerintahan maupun bidang lainnya.

    Dalam implikasinya, paperless adalah bentuk ideal era informasi dengan kelebihan berupa efisien waktu, ramah lingkungan, manajemen dokumentasi lebih baik, serta menjadi langkah penting citra organisasi dalam bidang lingkungan dan tanggungjawab lingkungan yang dimilikinya. Dalam konteks lingkungan, paperless adalah langkah nyata mengurangi penggunaan pohon untuk kertas. Hal ini didasarkan fakta bahwa hampir 4 miliar pohon di seluruh dunia ditebang setiap tahun untuk kertas, yang mewakili sekitar 35 persen dari semua pohon yang ditebang.[2] Oleh karena itu, paperless adalah bentuk upaya pananggulangannya.

    Meskipun demikian, keberadaan kertas di Indonesia adalah komponen penting yang tidak mudah digantikan fungsinya. Kecenderungan perspektive ini dapat diatasi dengan adanya penerapan paperless di beberapa sektor potensial seperti di pemerintah dan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai garda terdepan pengetahuan seharusnya memahami urgensi paperless dalam setiap kegitannya. Penggunaan paperless ini dapat diterapkan dari hal sederhana seperti absensi hingga penggunaan yang dominan seperti tugas dan berkas dalam pendidikan.

    Di dalam pemerintah, penggunaan paperless adalah bentuk sosialisasi langsung pemerintah akan keprihatinan dengan lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Pemerintah dengan banyaknya unsur SDM yang memiliki kecakapan skill untuk bidang teknologi sudah selayaknya menjadi contoh penerapan paperless dalam setiap kegiatannya. Selain itu, pemerintah sebagai representasi masyarakat dapat memberikan kebijakan yang mendukung paperless dalam banyak sektor baik pemerintah itu sendiri maupun sektor lainnya dan mengajak masyarakat agar terbiasa atau dalam istiah lain “membudayakan” paperless. []

     

    [1] Disebut juga sebagai era perubahan gaya hidup yang sebagai konsekuensi penggunaan perangkat komunikasi berbasis teknologi. (Wira Respati. 2013.Transformasi Media Pemberitaan Menuju Era Masyarakat Informasi di Indonesia. Universitas Binus) dikutip dari http://marcomm.binus.ac.id/lecturers-journals/transformasi-media-pemberitaan-menuju-era-masyarakat-informasi-di-indonesia/, tahun 2014.

    [2] Dunia konsumsi kertas telah tumbuh 400 persen dalam 40 tahun terakhir dan kerta seperti dimana-mana. ((Sam Martin. 2011. Paper Chase. –), dikutip dari http://www.ecology.com/2011/09/10/paper-chase/, tahun 2014.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here