ABC AUSTRALIA NETWORK
Persatuan Pendidikan Australia (AEU) khawatir pemuda negara itu tidak ingin menjadikan mengajar sebagai pilihan karir mereka karena khawatir dituduh melakukan pelecehan seks kepada anak-anak.
Menurut presiden AEU David Smith, isu yang mendapat perhatian media seperti di komisi kerajaan di Australia Selatan dalam menangani kasus pelecehan seks di sekolah tidak membantu.
Ada penurunan guru laki-laki di sekolah selama beberapa tahun dan David Smith mengatakan hal ini bisa dipahami kenapa bisa terjadi.
“Sejumlah pemuda…atau banyak di usia mereka karena masalah itu telah ditolak, mereka mengatakan pada kami, oleh kemungkinan tuntutan yang menyebalkan, tuduhan tidak berdasar kepada mereka,” katanya.
Data Departemen Pendidikan menunjukkan 56 sekolah di Australia Selatan tidak memiliki guru laki-laki sejak Juni lalu, utamanya di sekolah dasar dan di daerah pedalaman.
Biro statistik menyebutkan 35 persen laki-laki menjadi guru di sekolah negeri pada tahun 1999 dan jumlah itu turun menjadi 29 persen per 2013.
Presiden Asosiasi Kepala Sekolah Dasar Australia Selatan, Pam Kent, mengatakan guru-guru tidak merasa terancam pada 20-30 tahun lalu karena dituduh berperilaku tidak pantas, namun kini sudah berubah.
“Saya kira alasan utama adalah fakta bahwa laki-laki merasa rentan sebagai guru anak-anak, dengan perhatian yang diberikan dan fokus pada perlindungan anak dan kasus-kasus pelecehan dan laporan kasus-kasus dan bahkan tuduhan yang salah pada beberapa kasus,” katanya.
Ia mengatakan, lingkungan sekolah harus sungguh-sungguh bercermin pada masyarakat dan masyarakat kita terdiri dari laki-laki dan perempuan.
“Kita memiliki cukup banyak keluarga (murid-murid) yang datang dari latar belakang orang tua tunggal dan banyak dari mereka adalah orang tua (perempuan), maka untuk memiliki contoh positif sebagai laki-laki dalam hidup mereka ketika mungkin mereka tidak memiliki kesiapan di tempat lain sungguh sangat penting,” jelasnya.
Lingkungan kerja yang aman
Kent dan Smith setuju perlindungan anak merupakan yang utama, tetapi khawatir angka guru laki-laki sebagai profesi tetap turun.
“Kami sudah melakukan kajian dan melihat kajian bahwa…di wilayah hukum lain, lebih dari 50 persen tuduhan terkait pelecehan seks terhadap guru terbukti tanpa dasar, dan itulah yang dilaporkan, faktanya, dalam penyelidikan Debelle sendiri,” kata Smith.
Ia menyatakan guru membutuhkan lingkungan kerja yang aman dengan tidak adanya tuduhan salah yang dibuat.
Menteri Pendidikan Australia Selatan Jennifer Rankine mengatakan komisi kerajaan Debelle menyusun respon atas klaim pelecehan seks tetapi juga melihat bagaimana supaya mengetatkan sistem pelaporan.
‘Tahap kedua adalah melakukan cek dan balance sebagai sistem untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang pantas dan layak yang bisa masuk ke dalam sistem pendidikan kita,” ucapnya. “Namun akan selalu ada orang amoral di luar sana yang akan mencoba mencari cara lolos dari sistem.”
Rankie mengatakan ia ingin kembali meyakinkan pemuda-pemuda bahwa mengajar masih merupakan pilihan karir yang bagus bagi mereka.
‘Saya yakin ada banyak orang di sistem kita yang sudah terlukai dan mengalami demoralisasi oleh orang-orang dalam sistem yang menyalahgunakan kepercayaan, tapi pesan saya kepada mereka, pesan saya kepada anak-anak muda yang berpikir tentang mengajar, bahwa ini hanya sejumlah kecil orang yang telah melakukan aksi mengerikan ini,” ucapnya lagi. []