More

    Merayakan Kreativitas di Popcon Asia 2015

     Faza Meonk dan Poppo di Popcon Asia 2015.
    Faza Meonk dan Poppo di Popcon Asia 2015.i P

    JAKARTA, KabarKampus – Apa jadinya bila para kreator berkumpul dalam suatu acara untuk unjuk gigi hasil kreativitas? Tentunya akan ada banyak karya-karya terbaik yang keren-keren yang dapat dinikmati.

    Nah karya keren dari para kreator tersebut hadir dalam acara Popcon Asia 2015 yang digelar di JCC, Senayan dari tanggal 07 – 09 Agustus 2015. Acara yang merupakan festival budaya populer di Asia ini menghadirkan sebanyak 214 kreator dari Indonesia dan 11 negara lainnya, termasuk Prancis, Australia, Singapura, Malaysia, dan Filipina.

    Popcon Asia 2015 hadir untuk menjadi tempat peluncuran karya, forum dan diskusi, apresiasi karya, marketplace untuk intellectual property, dan sekaligus tempat berkolaborasi antar kreator dengan pelaku industri.

    - Advertisement -

    Salah satu yang diluncurkan di Popcon Asia 2015 adalah Suryaraka, sebuah motion comic pertama di Indonesia yang mengambil latar belakang cerita sejarah Kerajaan Majapahit. Proyek kolaborasi antara Kosmik Publishing, Layaria.com, dan JTOKU ini juga didukung oleh Ibu Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya yang juga hadir untuk berbagi mengenai visi Surabaya ke depan sebagai kota kreatif.

    Kemudian adalah Layaria.com, sebuah online video network yang digawangi oleh Dennis Adishwara, yang memperkenalkan film horor pertama di Indonesia dengan teknologi VR 360 berjudul The Road. Sineas kenamaan Indonesia, Mira Lesmana dan Riri Riza juga hadir untuk memberikan bocoran film Ada Apa dengan Cinta? 2 yang rencananya akan mulai produksi mulai akhir bulan Oktober 2015.

    Selain itu, hadir pula Chiccho Jerikho dan Rio Dewanto yang memperkenalkan sekuel film “Filosofi Kopi: Ben & Jody”, serta Wulan Guritno yang memproduseri film “I am Hope” yang bercerita mengenai perjuangan penderita kanker.

    Popcon Asia juga merupakan tempat untuk mengapresiasi karya terbaik buatan anak bangsa. Kosasih Award yang bekerjasama dengan Akademi Samali, hadir di Popcon Asia untuk menghargai pelaku dan pegiat komik yang tekun berkarya di industri.

    Selain itu Popcon Asia juga menghadirkan Portfolio Review yang didukung oleh Kreavi.com. Program yang bertujuan mempertemukan para kreator dengan penerbit, agen, rumah produksi, dan pelaku industri lainnya. Program ini dilaksanakan untuk memberikan tempat untuk IP lokal, dimana para artis dapat memasarkan karya mereka ke berbagai pihak lain hingga ke pasar internasional.

    Selain itu, Popcon Asia juga menjadi tempat pelaku industri kreatif lokal dan internasional saling bertemu, berjejaring dan berkolaborasi. Salah satunya melalui KINETIC, sebuah gerakan merancang maskot kota yang digagas oleh PIONICON, sebuah perusahaan manajemen intellectual property yang didirikan oleh Faza Meonk, kreator komik Si Juki. Sebanyak 10 maskot terpilih ditampilkan di Paviliun Surabaya, dimana pengunjung dapat memilih maskot terbaik yang akan dijadikan berbagai produk kerajinan lokal.

    Selama tiga hari penyelenggaraan Popcon Asia 2015 berhasil menarik sebanyak 37000 pengunjung. Nilai transaksi serta proyeksi kolaborasi yg terjadi di Popcon Asia 2015 selama tiga hari ini diperkirakan mencapai 25 milyar rupiah.

    Grace Kusnadi, CEO Revata sekaligus penggagas Popcon Asia mengatakan, penyelenggaraan Popcon Asia juga menjadi bukti bahwa pasar Indonesia siap menerima dan mengapresiasi IP lokal dengan sangat baik. Karena tercatat beberapa eksibitor bahkan mendapatkan omset mencapai puluhan juta rupiah selama Popcon Asia 2015 berlangsung.

    “Ke depannya, Popcon Asia akan terus menjadi wadah yang merayakan kreator lokal Indonesia dan mempersiapkan mereka untuk memasuki pasar global,” katanya.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here