More

    Ngeri! Pelecehan Seksual Membudaya di Kalangan Dokter Bedah

    AUSTRALIA NETWORK
    Sophie Scott dan Alice Matthews

    Laporan independen mengungkapkan para ahli bedah takut bicara mengenai bullying yang mereka alami. FOTO : AFP
    Laporan independen mengungkapkan para ahli bedah takut bicara mengenai bullying yang mereka alami. FOTO : AFP

    Sebuah laporan mengungkapkan hampir separuh dokter bedah untuk semua jenis spesialisasi di Australia mengalami bullying, pelecehan seksual, dan diskriminasi. Selama ini mereka enggan bicara karena takut kehilangan pekerjaan.

    Laporan ini disusun oleh pakar yang ditunjuk Royal Australasian College of Surgeons (RACS).

    - Advertisement -

    Tujuannya, untuk menindaklanjuti pernyataan dokter spesialis bedah vascular Dr Gabrielle McMullin, bahwa koleganya terutama yang masih training takut melaporkan pelecehan yang mereka alami.

    Laporan ini mengungkapkan, banyak kasus dimana para dokter bedah yunior diminta memberikan layanan seksual dalam proses tutorial mereka. Sementara yang lainnya seringkali dipermalukan di depan umum.

    Rob Knowles yang memimpin kelompok pakar mengaku kaget dengan temuan mereka. “Saya kaget dan merasa tidak percaya betapa suburnya budaya bullying dan pelecehan di kalangan profesi dokter dan pekerja kesehatan lainnya,” kata Knowles kepada ABC.

    Laporan ini menyebutkan kasus bullying dialami oleh hampir 40 persen dokter bedah, dokter training dan mahasiswa internasional yang baru lulus jadi dokter.

    Selain itu, sekitar 20 persen dokter bedah mengaku mengalami diksriminasi dan pelecehan di tempat kerja, dan 7 persen di antaranya menjelaskan secara terperinci bagaimana mereka mengalami pelecehan seksual.

    Laporan ini memuat rincian bentuk-bentuk pelecehan yang dialami salah seorang dokter bedah yang menjadi sumber. Ia mengaku:

    “Saya diminta melayaninya secara seksual di ruang prakteknya saat sedang tutorial.”

    Menanggapi temuan ini, Ketua RACS Professor David Watters secara resmi mengeluarkan permintaan maaf secara tertulis kepada semua dokter yang menjadi korban.

    Pihak RACS menyatakan mengakui fakta-fakta dalam laporan ini dan berjanji akan menerapkan perubahan termasuk mennindak para pelaku mulai November mendatang.

    Salah satu yang akan segera diterapkan adalah adanya jaminan bagi mereka yang melaporkan terjadinya bullying dan pelecehan. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here