Sartika Juwitasari
Libya merupakan salah satu negara di Afrika yang begitu khas dan unik. Negeri ini menghadirkan dua peradaban sekaligus. Nuansa Arab dan Eropa, begitu kental mewarnai kota-kota di negeri ini, khususnya Tripoli.
Ya, Tripoli merupakan Ibukota Libya. Tripoli ialah sebuah kota kuno dengan benteng membentang di pesisir laut mediterania. Orang Arab menyebut Ibukota Libya dengan nama tarabulus al-garb, untuk membedakan dengan Kota Tripoli yang ada di Libanon.
Kota di tepi laut tengah dengan air lautnya yang jernih, biru, bersih, tidak ada sampah, dan indah. Sepanjang mata memandang, gugusan ombak berderai membuat kebahagiaan hati yang memandangnya.
Menelusuri sudut-sudut Kota Tripoli,akan membawa khayal kita kembali ke masa silam. Kota ini menjadi saksi berlangsungnya sebuah peradaban kuno dari berbagai bangsa. Di kawasan ini anda akan menemukan beberapa bangunan yang terkenal, diantaranya monumen peninggalan bangsa Romawi dan Turki. Museum kelas dunia dan bangunan berarsitektur Italia, juga menghiasi kota terbesar di Libya ini.
Kota ini memang sempat ditakuti oleh para wisatawan, karena konflik yang sempat bergejolak. Namun setelah keadaan politik stabil, kini Tripoli menjadi kota yang cukup diminati. Tripoli bisa dibilang menjadi salah satu kota wisata dunia, yang menarik untuk dikunjungi.
Jika Anda tertarik untuk mengunjungi, siapkan saja kartu kredit Anda. Siapa tahu ada beragam diskon dan promo yang dihadirkan oleh beberapa tempat menarik di Kota ini. Yuk, langsung saja kita simak keunikan dunia kota Tripoli di Libya berikut ini :
Bab Al-Aziziya
Di pusat kota Tripoli terdapat sebuah tempat bernama Bab Al-Aziziya. Tempat yang cukup luas ini merupakan markas militer sekaligus rumah mantan diktator Libya, Muammar Gaddafi yang telah tewas beberapa tahun lalu di Tripoli. Saat terjadi pemberontakan pada 2011, kompleks ini dihancurkan melalui serangan udara serta dijarah dan diduduki oleh pendemo. Dan kini, Bab Al-Aziziya diubah menjadi atraksi wisata.
Pada Agustus 2012, Perdana Menteri Abdelrahim Al-Kib mengumumkan rencana untuk membangun sebuah perpustakaan, teater dan monumen bagi para korban konflik di lokasi itu. Namun proyek itu berubah dan diarahkan menjadi taman publik.
Sabratha, Kota Kuno Peninggalan Zaman Romawi
Beberapa waktu lalu, kota ini sempat dijauhi turis karena kerusuhan dan konflik politik. Padahal,Tripoli menyimpan banyak tempat wisata seru di sekitarnya. Daya tarik utamanya ialah kota kuno peninggalan zaman romawi.
Ya, sekitar 60 kilometer dari sebelah timur Tripoli terletak sebuah kota romawi bernama Sabratha. Kota ini memiliki arsitektur Romawi kuno yang bersejarah. Sabratha merupakan salah satu dari tiga kota besar Romawi di pesisir Libya. Banyak benteng pertahanan dan gereja yang dibangun, serta trotoar dengan motif mosaik mengesankan yang masih dapat disaksikan hingga hari ini.
(Baca Juga : Sensasi Flying Fox Paling Ekstreme Di Dunia)
Namun seiring jatuhnya kekaisaran timur, Sabratha memudar hingga para arkeolog menemukannya kembali. Dan oleh UNESCO menjadikan lokasi ini menjadi salah satu warisan sejarah dunia.
Leptis Magna
Tak hanya itu, 130 kilometer dari ibu kota Libya juga terdapat situs warisan dunia lainnya, yaitu Leptis Magna. Bangunan Leptis Magna nan megah ini menjadi saksi kekuasaan romawi di Libya. Sisa-sisa peninggalan romawi itu menunjukan adanya kehidupan metropolis yang sangat maju di permulaan abad masehi.
Gedung teater, pasar, istana raja, kolam pemandian, dan lapangan olah raga yang begitu megah, menjadi saksi kehidupan masyarakat kota bangsa romawi di daratan Libya.
Leptis Magna ini dibangun untuk membedakan kota kuno di Tunisia, yaitu Leptis Minor. Konon, salah seorang Kaisar Romawi Septimus Saverius sempat bermukim di sini. Bahkan, Sabratha dan Leptis Magna telah dianggap sebagai sisa peninggalan bangsa romawi terbaik yang masih ada di dunia.
Benteng Pertahanan dan Pasar Turki
Selain kota kuno Romawi, di kota ini Anda juga bisa menemukan beberapa sisa peninggalan kekuasan Turki. Satunya ialah benteng pertahanan peninggalan khilafah Turki Usmani yang masih berdiri kokoh. Benteng tersebut dikenal pula dengan nama Benteng Turki.
Perjalanan memasuki benteng ini bisa melalui tiga gerbang. Di sebelah barat dinamakan gerbang Zenata, di utara disebut Bab Al-Bahr dan di tenggara dikenal dengan gerbang Zewara. Di dalamnya, selain terdapat pemukiman penduduk, juga ada puri As-Saraya Al-Hamra atau Istana Merah. Ini merupakan kompleks istana yang luas dengan banyak halaman, mendominasi cakrawala kota.
Ada beberapa patung klasik dan air mancur dari periode Ottoman yang tersebar di seluruh kastilnya. Di lokasi ini juga terdapat Museum, Masjid Gurji dengan ornamen yang sangat indah, menara mercu suar dan sanggar kerajian tradisional.
Komplek Pasar Tua Turki
Komplek pasar tua atau yang dikenal dengan nama pasar turki ini letaknya persis di sebelah gedung museum nasional dan di depan Maidan Syuhada.Pasar ini telah menjadi salah satu sentra perdagangan dan niaga masyarakat Libya di Tripoli.
Di sini Anda bisa menemukan berbagai perhiasan dan barang kerajinan. Mulai dari emas, perak, batu mulia,kerajinan dari metal dan kulit, karpet, pakaian khas Libya dan sebagainya. Bahkan, gading gajah dan kulit harimau yang masih utuh pun nampak dijual di sini. Pasar tradisional abad pertengahan ini telah menjadi tujuan utama kunjungan para wisatawan ke Kota Tripoli.
Itulah keunikan Tripoli, kota kuno yang sangat eksotis di Libya. Untuk menuju ke kota ini, Anda dapat menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Kabarbaiknya, saat ini maskapai Garuda Indonesia sedang memiliki promo khusus penerbangan Internasional hingga 31 Januari 2016. Anda dapat melakukan pembayaran pembelian tiket secara online, Travel Agent maupun secara langsung ke tiket office menggunakan metode pembayaran dengan Kartu Kredit BNI tentunya. Cicilan hanya sebesar 0% selama 3 bulan dengan ketentuan yang berlaku. Jadi pastikan Anda sudah memiliki kartu kredit dari Bank BNI ya.
Selamat berwisata! []