ABC AUSTRALIA NETWORK
Indonesia telah melayangkan protes ke Tiongkok atas tindakan pelanggaran perairan oleh kapal penjaga pantai Tiongkok di dekat wilayah Laut China Selatan yang disengketakan.
Insiden itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di Laut China Selatan, khususnya atas reklamasi tanah yang dilakukan Tiongkok dan atas klaim negeri Tirai Bambu di koridor pelayaran yang sibuk tersebut.
Beberapa negara Asia Tenggara saling mengklaim kepemilikan di wilayah tersebut dan meskipun Indonesia tak melakukannya, negara ini memandang dirinya sebagai “penengah” dalam berbagai sengketa teritorial.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan, ia telah bertemu dengan perwakilan kedutaan Tiongkok di Jakarta setelah muncul insiden akhir pekan yang melibatkan kapal penjaga pantai China, sebuah kapal nelayan Tiongkok, dan sebuah kapal patroli Indonesia di daerah yang dikenal sebagai Laut Natuna.
“Pada pertemuan itu, kami menyampaikan protes keras kami atas … pelanggaran hak kedaulatan Indonesia oleh kapal penjaga pantai Tiongkok,” ujar Menlu dalam konferensi pers.
Pihak berwenang Indonesia berusaha untuk menahan sebuah kapal Tiongkok yang diduga tengah berusaha memancing secara ilegal di perairan Indonesia. Delapan awak kapal Tiongkok ditahan tetapi penjaga pantai Tiongkok mencegah Indonesia dari mengamankan kapal penangkap ikan.
Tiongkok mengatakan, kapal penangkap ikan itu beroperasi di “lahan perikanan tradisional Tiongkok” dan menuntut agar para nelayannya dibebaskan.
“Ketika datang ke sengketa perikanan, atau masalah maritim, Tiongkok selalu siap bekerja sama dengan Indonesia untuk menyelesaikan sengketa tersebut melalui negosiasi dan dialog,” kata pejabat kedutaan Tiongkok, Sun Weide, kepada wartawan di Jakarta setelah bertemu Menteri Perikanan Indonesia.
Tiongkok tak klaim wilayah di perairan Indonesia
Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, sebuah koridor pelayaran yang strategis, yang juga kaya akan ikan dan gas alam, tempat di mana beberapa negara Asia Tenggara juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih.
Namun, Tiongkok dan Indonesia tak berkompetisi atas kedaulatan kepulauan Natuna dan laut di sekitar wilayah itu: keduanya setuju Natuna adalah bagian dari Provinsi Riau Indonesia.
Pada bulan Maret 2013, kapal bersenjata milik Tiongkok berhadapan dengan pada kapal patroli perikanan Indonesia dan menuntut pembebasan nelayan Tiongkok yang telah ditangkap di perairan Natuna. Takut akan keselamatannya, kapten kapal Indonesia memenuhi tuntutan itu.
Demikian pula pada tahun 2010, sebuah kapal penegakan maritim Tiongkok memaksa sebuah kapal patroli Indonesia untuk membebaskan kapal pukat ilegal lainnya milik Tiongkok.
Indonesia tak memiliki rencana untuk meningkatkan sumber daya militer di Kepulauan Natuna yang terpencil dalam menanggapi insiden terbaru itu, kata Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu.
Bulan lalu, Tiongkok mengirimkan jet tempur ke sebuah pulau yang disengketakan di Laut China Selatan, dalam sebuah langkah yang memicu ketegangan di wilayah maritim yang diklaim oleh enam negara.
Para pejabat Taiwan dan AS baru-baru ini mengklaim bahwa Tiongkok mengerahkan sistem rudal yang canggih di Kepulauan Woody -salah satu Kepulauan Paracel yang disengketakan –wilayah Laut China Selatan yang berada dalam kontrol Beijing. []