More

    Mahasiswi Komunikasi Udinus Jadi Dalang Diiringi Gamelan Elektronik

    Titah Banu Arum Mumpuni, mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi, semester 2 menjadi dalang saat peresmian  Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Film & Televisi, serta Sarjana Terapan Animasi di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang. FOTO : UDINUS
    Titah Banu Arum Mumpuni, mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi, semester 2 menjadi dalang saat peresmian Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Film & Televisi, serta Sarjana Terapan Animasi di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang. FOTO : UDINUS

    Ada hal yang menarik dalam peresmian Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Film & Televisi, serta Sarjana Terapan Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, baru-baru ini. Pada peresmian yang dikemas dalam acara bertajuk Galaxy Technoarts tersebut terdapat pementasan wayang yang diperankan oleh seorang dalang perempuan.

    Ia adalah Titah Banu Arum Mumpuni, perempuan yang sehari-hari akrab disapa Uni tersebut juga merupakan salah satu mahasiswa Udinus semester dua yang berasal dari Prodi Ilmu Komunikasi.

    Dalam wayang yang dipentaskan, Uni mengisahkan seorang ksatria bernama Palgunadi yang sedang pergi menimba ilmu kepada Pandita Durna. Karena tempatnya jauh, Palgunadi terpaksa meninggalkan negeri Parang Gelung istrinya bernama Dewi Anggahini.

    - Advertisement -

    Suatu hari Palgunadi memperoleh Informasi dari seseorang bernama Bambang Swatama bahwa istrinya akan direbut oleh Raden Janaka. Palgunadi marah besar dan bergegas menemui Raden Janaka ke negeri Parang Gelung. Sehingga perang antara keduanya tak terhindarkan.

    Saat Palgunadi hendak memanah Raden Janaka datanglah Pandita Durna yang kemudian memberi nasihat kepada keduanya, bahwa sikap benci, keras hati, marah, fitnah akan luluh oleh sikap jujur, bijaksana, dan sabar. Palgunadi lantas menyadari bahwa informasi yang diberikan oleh Bambang Swatama adalah fitnah, karena sebenarnya Bambanglah yang hendak merebut istri dari Palgunadi.

    Sebagai seorang perempuan, Uni merasa memiliki kebanggaan tersendiri ketika berperan sebagai seorang dalang. Ia tak merasa minder meskipun mayoritas dalang merupakan kaum laki-laki. Dengan menjadi dalang, perempuan asal Magelang ini merasa bangga karena dapat mengapresiasikan salah satu budaya jawa.

    “Sebagai dalang perempuan, jadi kebanggan tersendiri bisa mengapresiasikan budaya jawa ini”, ungkapnya.

    Selain karena pementasan wayang yang dilakukan di Mall Ciputra Semarang, hal unik lain yang terlihat adalah iringan musik yang kali ini dilakukan oleh Elektronik Gamelan Kampus Udinus (E-Gamelanku). Sebagai seorang dalang, Uni mengaku senang dan ini merupakan pengalaman pertamanya diiringi oleh gamelan elektronik.

    “Jadi dalang diiringi E-Gamelanku sangat spektakuler”, tuturnya.

    Ia menambahkan bahwa E-Gamelanku merupakan suatu bentuk perpaduan antara teknologi dengan budaya yang sangat bermanfaat untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda.

    “Adanya elektronik gamelan ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan generasi muda pada budaya,” pungkas Uni. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here