Tim Ekspedisi Sumpah Pemuda KMPA Eka Citra, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) telah berhasil melabas tiga gunung sekaligus yaitu Gunung Sindoro, Sumbing dan Prau, pada 26 Agustus 2016 lalu. Pendakian tiga gunung sekaligus ini merupakan kegiatan latihan atau try out pertama untuk persiapan ekspedisi Sumpah Pemuda pada tangal 28 Oktober 2016 mendatang.
Tim Sumpah Pemuda ini terdiri dari delapan orang, yaitu tujuh orang tim pendaki dan satu orang dokumentasi. Mereka menjadikan try out pertama sebagai latihan Mental serta fisik, membentuk tim, dan fokus dikumentasi.
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro adalah medan pertama yang dijelajahi tim ekspedisi. Pada pendakian di gunung dengan tinggi 3.150 Mdpl ini, tim menggunakan pola 30 menit jalan banding 5 istirahat. Selama pendakian cuaca agak kurang baik, sehingga pendakian tim menuju Pos 3 sebagai target lokasi berkemah agak lambat. Meski demikian, tim tetap sampai di Pos 3 dan berkemah di sana.
Setelah bermalam di Pos 3, perjuangan tim berlanjut ke Puncak Gunung Sindoro. Langkah demi langkah dilalui oleh seluruh tim, mulai dari rasa lelah hingga kesabaran tim sangat diuji pada medan ini. Namun berkat perjuangan kuat tim, akhirnya mereka bisa sampai dengan selamat di di Puncak Gunung Sindoro. Waktu yang ditempuh dari Pos 3 ke puncak adalah 2,5 jam.
Gunung Sumbing
Setelah berhasil melewati medan sulit di Gunung Sindoro, tim langsung bergegas melanjutkan perjuangan mendaki Gunung Sumbing yang terletak tak jauh dari Gunung Sindoro. Di Gunung yang memiliki kontur berbatu dan vegetasi savannah ini tim menerapkan pola yang sama yaitu 30 menit jalan bandng 5 menit sitirahat.
Dalam pendakian di gunung kedua yang memiliki tinggi 3.371 Mdpl ini, tim memerlukan waktu 5,5 jam untuk tiba di Pestan yang terletak sedikit di atas Pos 3 sebagai tempat berkemah. Seperti di Gunung Sindoro, targetnya adalah summit Puncak Gunung Sumbing. Waktu yang ditempuh dari Pestan menuju Puncak Gunung Sumbing adalah empat jam.
Medan gunung sumbing ini lebih berat dari medan Gunung Sindoro. Medan yang sering dijumpai selama menuju puncak Gunung Sumbing adalah berbatu..
Selepas dari puncak sumbing para tim beristirahat sejenak untuk melanjutkan simulasi vertikal rescue yang dibawakan oleh nugroho (salah satu tim pendaki). Vertikal rescue adalah teknik evakuasi objek (korban) dari titik rendah ke titik yang lebih tinggi atau sebaliknya. Simulasi ini dilakukan untuk memberikan gambaran kepada para tim pendaki bagaimana teknik melakukan vertikal rescue.
Gunung Prau
Medan ketiga adalah Gunung Prau yang terletak di Dieng, Wonosobo. Gunung ini menjadi finishing dari kegiatan try out pertama Ekspedisi Sumpah Pemuda. Dari basecamp Gunung Sumbing menuju basecamp Patak Banteng (salah satu jalur pendakian gunung prau) menghabiskan waktu selama 1,5 jam menggunakan bis kecil. Berbeda dengan kedua gunung sebelumnya, di Gunung Prau para pendaki mencoba untuk treking pada malam hari.
Cukup dengan waktu 1,5 jam tim pendaki sampai di Pelawangan, lokasi untuk mendirikan tenda. Pagi di Gunung Prau para tim pendaki disibukkan dengan pengambilan gambar dan dokumentasi serta selebrasi tim karena sudah berhasil mencapai medan terakhir. Setelah mengambil gambar dan dokumentasi dilanjutkan dengan packing perlengkapan dan kembali menuju basecamp Patak Banteng, di sana tim pendaki beristirahat di rumah warga yang sebelumnya sudah kenal dengan salah satu dari tim pendaki.
Setelah turun dari Gunung Prau, maka tiba waktunya bagi para tim pendaki untuk kembali pulang ke Jakarta. Keesokan paginya para tim pendaki bergegas untuk menuju terminal Wonosobo untuk melanjutkan pulang ke Jakarta. Dengan itu berakhirlah kegiatan try out pertama Ekspedisi Sumpah Pemuda.
Tercapainya masing-masing tujuan dari kegiatan ini,maka kegiatan ini bisa terbilang berhasil sukses. “Hasil yang besar, tidak luput dari proses yang keras. Sebab hasil tak akan pernah menghianati proses,” Eka Citra Keep Our Brotherhood.[]
Penulis : Bambang Vidiatmoko
Photos : KMPA Eka Citra UNJ