More

    Mengapresiasi Stiker di Ruang Galeri

    18-10-2016-pameran-stiker03Bila biasanya stiker ada di kendaraan bermotor, tiang listrik, kaca cendela rumah, dan sudut-sudut ruang lainnya, kali ini stiker hadir di ruang galeri. Stiker-stiker hadir dalam sebuah pameran bertajuk “Merekat Erat” Bandung Sticker Exhibition yang digelar di Titik Temu Space Jalan Gatot Subroto No. 91F Bandung.

    Ada lebih dari 1000 stiker dengan berbagai ukuran dan tema dipamerkan di pameran ini. Stiker tersebut dipajang seperti pameran lukisan pada umumnya. Sebagian stiker ditempel menumpuk di atas papan, sebuah motor dan papan selancar. Sebagiannya lagi dipajang rapi pada sebanyak 17 frame kaca berbagai ukuran.

    Karya stiker ini merupakan karya dari sebanyak 127 partisipan yang dikumpulkan sejak bulan September 2016 lalu. Mereka berasal dari Solo, Yogyakarta, Salatiga Magelang, Medan hingga luar negeri seperti Brazil, Spanyol dan Inggris.18-10-2016-pameran-stiket-1

    - Advertisement -

    Diantaranya stiker dalam bentuk tulisan seperti “Sudah Shalat Belum”, “100 Persen Kamar Bujang”, “Aku Tak Sebaik Yang Kamu Kira”, “Anarchy?”, “Risau”, “Aku Suka Kamu”, “Stigma Membunuhmu” dan tulisan menarik lainnya. Sementara pada gambar seperti gambar John Lennon, jari, gajah, kaos kaki, kucing, perempuan dan banyak gambar lainnya.

    Putut Pramudiko penggagas pameran menjelaskan, sebuah juga stiker memiliki harga produksi yang murah dan bisa dimiliki oleh teman sebagai kenang-kenangan atau pun bayar. Stiker juga bisa diproduksi seenaknya stiker. Kemudian karya stiker penyebaranya bisa lebih jauh.

    “Stikerku bisa dimiliki teman-teman di Yogyakarta, Solo dan kota-kota lain, bahkan luar negeri. Siapa yang menyangka sebuah karya ku bisa sejauh itu perginya,” kata Putut menjelaskan kelebihan stiker.

    18-10-2016-pameran-stiker02Selain itu menurutnya, stiker selalu hadir di ruang publik menghiasi jalanan kota, helm, kendaraan umum, dan atribut identitas kebanyakan orang kota dan selalu dapat ditemukan dimanapun berada. Kelebihan stiker tersebut dipamerkan agar dapat dengan mudah diapresiasi oleh penganggum seni visual stiker dan masyarakat.

    “Tidak ada tema khusus dalam pameran ini. Kami membiarkan memberi pesan sendiri untuk karyanya. Bahkan di pameran ini ada poster pengajian,” ungkap Putut.

    Ia menjelaskankan, mereka mengumpulkan lebih dari 1000 stiker tersebut melalui penyebaran poster di media sosial dari bulan Mei hingga akhir September 2016. Namun tidak disangka antusias partisipan untuk mengikuti acara ini cukup tinggi.

    “Ada 127 partisipan dari dalam dan luar negeri,” jelas Putut.

    Pameran ini digelar dari tanggal 15 Oktober hingga 18 Oktober 2016. Selama pameran pengunjung dapat berinteraksi tukar menukar stiker yang dimiliki dengan orang lain.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here