AUSTRALIA PLUS
Pada tahun 2016, Shanti Omodei-James baru saja lulus gelar ‘Honours’ dari Flinders University. Topik penelitiannya soal pluralisme dan dialog antar umat beragama di Indonesia. Apa pendapatnya soal pluralisme di Indonesia?
Gadis asal Adelaide yang akrab dipanggil Shanti memaparkannya lewat tayangan video pendek. Video ini juga ia kirimkan kepada pihak penyelenggara sebuah kompetisi berbahasa Indonesia, National Australia Indonesia Language Awards (NAILA) 2016. Ia pun berhasil meraih penghargaan di kategori Tertiary Awardee.
Saat melakukan penelitiannya, Shanti yang dilahirkan 23 tahun lalu sempat juga belajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) di Indonesia.
Berikut kutipan bincang-bincang Australia Plus dengan Shanti, yang dijawabnya dengan bahasa Indonesia.
Apa yang membuat Anda memutuskan untuk belajar Bahasa Indonesia?
Pada awalnya, saya belajar bahasa Indonesia supaya saya dapat berkomunikasi dengan lebih lancar ketika bertemu orang Indonesia. Waktu itu saya sering berlibur ke Indonesia jadi saya berpikir, ya kalau saya bisa bahasa Indonesia nanti pengalaman saya di Indonesia pasti lebih seru.
Anda telah banyak menjadi relawan baik di Indonesia dan di Australia. Apa yang membuat Anda senang melakukannya?
Saya sudah beberapa kali menjadi relawan di acara festival Indonesia di kota saya sendiri [Adelaide] dan juga di beberapa organisasi di Indonesa seperti Rumah Zakat di Banjarmasin, Interfidei di Yogyakarta, YAKKUM di Yogyakarta dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) di Makassar. Saya sangat senang dengan pengalaman ini karena saya dapat mempelajari sesuatu yang baru dan mendapatkan teman-teman yang hebat.
Lalu apa yang paling Anda sukai dari orang Indonesia?
Dalam pengalaman saya sendiri, orang Indonesia adalah orang yang sangat ramah dan terbuka kepada budaya yang lain.
“Orang Indonesia selalu siap berbagi pengalaman dan kebijakannya agar kita semua menjadi saling mengenal dan menghormati satu sama lain”
Saya selalu merasa dekat ketika berbicara dengan orang Indonesia.
Lalu dari penelitian yang Anda lakukan di Indonesia, apa pendapat Anda soal keberagaman agama di Indonesia?
Masalah pluralisme agama di Indonesia memang sangat kompleks dan tidak bisa disimpulkan dengan beberapa kalimat. Sayangnya belum lama ini ada beberapa kasus yang berbau intoleransi, misalnya serangan bom di Samarinda dan kasus dugaan pelecehan agama. Walaupun begitu, bagi saya Indonesia masih punya harapan untuk mencapai kerukunan antar agama, budaya dan suku.
Menurut pendapat saya, yang paling penting orang Indonesia harus membuka dialog supaya mingindari kesalahpahaman untuk memahami satu sama lain” – Shanti Omodei-James
Apa saja manfaat dari belajar Bahasa Indonesia yang sudah Anda rasakan?
Mempelajari Bahasa Indonesia sangat memberikan keuntungan bagi saya ketika berkunjung ke Indonesia, seperti saya bisa menawar harga ketika berbelanja. Selain itu, mempelajari Bahasa Indonesia sudah membuka pintu karir baru yang memuaskan. Pastinya mempelajari Bahasa Indonesia sangat bermanfaat bagi saya.
Menurut Anda, apa tiga kata yang menggambarkan Indonesia?
Tiga kata yang menggambarkan Indonesia: Keberagaman, Mengagumkan, Keramahan.”
Lalu, menurut Anda apa yang menjadi tantangan hubungan Indonesia dan Australia?
Tantangan untuk dua negara kita adalah perbedaan budaya dan kesalahpahaman … misalnya banyak orang Indonesia menganggap bahwa semua orang Australia adalah orang yang kaya dan putih. Banyak orang Australia mengetahui Indonesia hanya memiliki satu daerah wisata yaitu Bali. Hanya ada satu cara untuk mengatasi masalah ini, yaitu warga Indonesia dan warga Australia harus lebih sering berinteraksi secara personal, jangan hanya berinteraksi ketika kamu mau mendapatkan sesuatu.
Menurut Shanti, berinteraksi tidak hanya mendapatkan teman tapi juga pandangan baru. Dua negara kita memiliki banyak kekayaan yang berbeda, ketika kita berdialog dan berinteraksi dengan satu sama lain, kita bisa menjadi jauh lebih kaya lagi. []