More

    Pertunjukkan Danceventure, Menari Dengan Penuh Asa

    Foto : Erich Setiadi/Idco

    Indonesia Dance Company (IDCo) kembali hadir dengan pertunjukan tari DANCEVENTURE di Gedung Kesenian Jakarta, dari tanggal 26 -27 Agustus 2017. Pertunjukkan tari kali ini menghadirkan sebanyak delapan karya tari terbaru dari koreografer professional Indonesia

    Berbeda dari pertunjukkan tari kebanyakan, DACEVENTURE menghadirkan penari dari latar belakang berbeda. Mereka menari sambil unjuk kebolehan yang dimiliki.

    Ada sebanyak 23 penari berbakat Indonesia yang tampil dalam Danceventure. Delapan karya terbaru yang mereka bawakan adalah Simfoni Hujan yang cantik dan melankolis, Bermain yang upbeat dan jenaka, Koloni yang tegas dan bersemangat tinggi, Kunang-Kunang yang lembut dan penuh harapan, Doa yang sakral dan penuh kontemplasi diri, Harapan melambangkan semangat dan pemikiran, Gembira yang menebarkan energi positif dan amat berwaran, dan Dua Sejoli yang mengingatkan kembali ke cinta pertama dan terinspirasi dari film Galih dan Ratna.

    - Advertisement -

     Siti Soraya, salah satu koreografer tari DANCEVENTURE mengatakan, karyanya banyak terinspirasi alam dan kehidupan manusia. Ia suka melihat kunang-kunang di malam hari, inilah yang menginspirasi dirinya untuk tarian Kunang-kunang.

    “Sementara untuk Simfoni Hujan, saya terinspirasi dari kehidupan manusia yang berwarna dan penuh tantangan. Namun di penghujung hujan selalu ada pelangi yang artinya, semua tantangan akan ada solusinya dan dapat kita hadapi,” ujar Siti yang karya tarinya “Seiten no Heki” pernah meraih juara pertama di kompetisi Dance Prix Indonesia 2015 dan Solo Contemporary Dance Prix 2016 ini.

    Sementara itu Siko Setyanto, penari didikan sanggar tari: Maniratari di Solo, justru menggarap tarian Koloni yang berbeda. Ia mengaku, Koloni garapannya  hadir dari kegelisahan saya terhadap masyarakat Indonesia belakangan ini yang mudah sekali terpecah dengan isu keberagaman dan bertendensi menjadikan semua orang seragam.

    “Padahal justru keberagaman yang kita miliki adalah kekuatan dan dengan berkoloni bersama semua unsur yang berbeda, kita bisa tumbuh kuat, maju dan tak ketinggalan kereta,” ujar Siko yang pernah meraih Hibah Seni Yayasan Kelola 2016 dengan karya tarinya berjudul ‘Nol’n ini.

    Claresta Alim, direktur artistik dan pendiri Indonesia Dance Company mengatakan, penari di pagelaran tari DANCEVENTURE melewati proses audisi yang dimulai sejak awal tahun dan latihan berdisplin tinggi. Mereka mencari penari berbakat yang jarang dapat kesempatan untuk tampil dan mengembangkan bakat.

    “Oleh karena itu selain proses scouting kita pun mengadakan open-audition yang diikuti sekitar 30 penari dan akhirnya terpilih 4 penari dari Jakarta, Medan dan Surabaya ” ujar Claresta yang juga pernah menari sebagai penari profesional di Beijing Dance Academy, American Ballet Theater, Washington Ballet dan meraih gelar akademis untuk pendidikan tari di Royal Academy of Dance, London ini.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here